Rabu, 25 April 2012

essay ku untuk memperingati HARDIKNAS


MENGASAH KECERDASAN INTERPERSONAL DAN KECERDASAN INTRAPERSONAL MELALUI PEMBELAJARAN DI KELAS, GUNA MEMBANGKITKAN KARAKTER BANGSA YANG SOPAN, SANTUN,  SERTA BERMARTABAT SESUAI AMANAT PANCASILA DAN UUD 1945








                        NAMA            : I PUTU SUTRISNA
                        KELAS           : O8
                        NIM                : 0811031367                   




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2012
















Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki kecerdasan yang istimewa dibandingkan makhluk lainnya. Manusia memiliki begitu banyak kecerdasan untuk dapat mengembangkan kehidupannya. Gardner (1983) dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengungkapkan Multiple Intelegence manusia meliputi; (1) kecerdasan linguistic-verbal, (2) kecerdasan logiko-matematik, (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan musical, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal, dan (8) kecerdasan naturalis. Kedelapan kecerdasan (multiple intelegence) sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, baik dari profesi yang dijalani, hoby, minat, bakat, kreativitas, karakter serta interaksi sosialnya.
Berbicara masalah karakter dan interaksi sosial, maka peranan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonalah yang dominan memberikan peranan. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan  melihat dan memahami perbedaan mood, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain dan bekerja sama dengan mereka. Sejalan dengan hal tersebut Campbell (1999) mengungkapkan kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan dalam memahami diri sendiri. Seseorang bisa mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik, tidak memaksakan kehendaknya, tahu akan kelebihan dan kekurangan dirinya. Intinya seseorang yang terasah dan terdidik kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal maka seseorang tersebut akan dapat membaca situasi lingkungannya dan dapat menempatkan dirinya sebagaimana mestinya dia bertindak.
            Ketika kita dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat, maka ketika seorang teman yang sedang dilanda masalah kita akan dapat memberikan dukungan moral pada teman kita tersebut. Memang seperti itulah hakekatnya kita sebagai manusia, terutama kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki karakter sopan santun dan beradab. Namun dewasa ini kita jumpai perilaku-perilaku menyimpang terhadap karakter dan jati diri bangsa kita tersebut. Karakter mahasiswa sekarang sudah mengalami penurunan yang signifikan seiring pergaulan yang semakin luas dan bebas, tata bicara yang kurang sopan, cara berpakaian yang urakan, dan rasa iri ketika teman sukses melaksanakan tugasnya. Rasa empati terhadap teman kian menurun mengakibatkan munculnya individualism dikalangan mahasiswa. Tegur sapa antara mahasiswa sudah jarang terlihat, apa lagi tegur sapa antara dosen dengan mahasiswa sudah kian memudar membuat jarak yang begitu lebar antara mahasiswa dan dosen, sehingga rasa kekeluargaan dilingkungan kampuspun hilang.
Hal tersebut tidak hanya dijumpai di perguruan tinggi, hal tersebut juga mulai dijumpai di sekolah menengah atas, menengah pertama, bahkan sudah mulai terlihat di sekolah dasar. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mulai menyadari bahwa karakter bangsa mulai pudar seiring pergaulan yang semakin bebas. Pemerintah mencanangkan pendidikan berkarakter yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pemerintah melalui undang-undang tersebut mulai membangkitkan kembali karakter bangsa yang mulai pudar dengan menyisipkan nilai-nilai moral, sopan, santun, kejujuran, disiplin, kebersamaan, dan yang lainnya kedalam pembelajaran dikelas.
            Sebagai mahasiswa dan seorang calon guru kita hendakanya jangan berpangku tangan melihat penomena yang terjadi dewasa ini kita harus bertindak bersama-sama membuat inovasi untuk membangun karakter bangsa yang sopan santun dan beradab yang berlandaskan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan mengasah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal para mahasiswa kita yang ada di lingkungan PGSD Denpasar khususnya dan Pelajar di Indonesia pada umumnya. Kecerdasan interpersonal dan intrapersonal sangat mempengaruhi karakter seseorang jadi ketika kita dapat mengasah kedua kecerdasan tersebut maka seseorang tersebut dapat menjadi seseorang yang berkarakter sesuai yang diamanatkan panca sila dan UUD 1945. Adapun inovasi yang dapat kami berikan selaku mahasiswa calon guru adalah dengan memasukan unsur-unsur kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam pembelajaran di kelas baik di kampus maupun ketika sudah terjun ke sekolah dasar. Strategi yang dapat di gunakan dalam pembelajaran untuk mengasah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal adalah; (a) berbagi rasa dengan teman sekelas, (b) formasi patung manusia, (c) gotong royong, (d) board games, (e) bermain peran
            Jadi dengan memasukan unsur-unsuk kecerdasan tersebut kedalam pembelajaran di kelas dapat membangkitkan pendidikan karakter bangsa Indonesia yang sopan, santun, dan bermartabat.



Daftar Riwayat Hidup Penulis

Nama Lengkap                                    : I Putu Sutrisna
Nama Panggilan                                  : Tris
NIM                                                    : 0811031367
Sekolah Dasar                                     : SD No. 5 Munggu
Sekolah Lanjutan tingkat Pertama      : SLTP N 3 Mengwi
Sekolah Menengah Atas                     : SMA N 2 Mengwi


Rabu, 25 April 2012

essay ku untuk memperingati HARDIKNAS


MENGASAH KECERDASAN INTERPERSONAL DAN KECERDASAN INTRAPERSONAL MELALUI PEMBELAJARAN DI KELAS, GUNA MEMBANGKITKAN KARAKTER BANGSA YANG SOPAN, SANTUN,  SERTA BERMARTABAT SESUAI AMANAT PANCASILA DAN UUD 1945








                        NAMA            : I PUTU SUTRISNA
                        KELAS           : O8
                        NIM                : 0811031367                   




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2012
















Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki kecerdasan yang istimewa dibandingkan makhluk lainnya. Manusia memiliki begitu banyak kecerdasan untuk dapat mengembangkan kehidupannya. Gardner (1983) dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengungkapkan Multiple Intelegence manusia meliputi; (1) kecerdasan linguistic-verbal, (2) kecerdasan logiko-matematik, (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan musical, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal, dan (8) kecerdasan naturalis. Kedelapan kecerdasan (multiple intelegence) sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, baik dari profesi yang dijalani, hoby, minat, bakat, kreativitas, karakter serta interaksi sosialnya.
Berbicara masalah karakter dan interaksi sosial, maka peranan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonalah yang dominan memberikan peranan. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan  melihat dan memahami perbedaan mood, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain dan bekerja sama dengan mereka. Sejalan dengan hal tersebut Campbell (1999) mengungkapkan kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan dalam memahami diri sendiri. Seseorang bisa mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik, tidak memaksakan kehendaknya, tahu akan kelebihan dan kekurangan dirinya. Intinya seseorang yang terasah dan terdidik kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal maka seseorang tersebut akan dapat membaca situasi lingkungannya dan dapat menempatkan dirinya sebagaimana mestinya dia bertindak.
            Ketika kita dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat, maka ketika seorang teman yang sedang dilanda masalah kita akan dapat memberikan dukungan moral pada teman kita tersebut. Memang seperti itulah hakekatnya kita sebagai manusia, terutama kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki karakter sopan santun dan beradab. Namun dewasa ini kita jumpai perilaku-perilaku menyimpang terhadap karakter dan jati diri bangsa kita tersebut. Karakter mahasiswa sekarang sudah mengalami penurunan yang signifikan seiring pergaulan yang semakin luas dan bebas, tata bicara yang kurang sopan, cara berpakaian yang urakan, dan rasa iri ketika teman sukses melaksanakan tugasnya. Rasa empati terhadap teman kian menurun mengakibatkan munculnya individualism dikalangan mahasiswa. Tegur sapa antara mahasiswa sudah jarang terlihat, apa lagi tegur sapa antara dosen dengan mahasiswa sudah kian memudar membuat jarak yang begitu lebar antara mahasiswa dan dosen, sehingga rasa kekeluargaan dilingkungan kampuspun hilang.
Hal tersebut tidak hanya dijumpai di perguruan tinggi, hal tersebut juga mulai dijumpai di sekolah menengah atas, menengah pertama, bahkan sudah mulai terlihat di sekolah dasar. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mulai menyadari bahwa karakter bangsa mulai pudar seiring pergaulan yang semakin bebas. Pemerintah mencanangkan pendidikan berkarakter yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pemerintah melalui undang-undang tersebut mulai membangkitkan kembali karakter bangsa yang mulai pudar dengan menyisipkan nilai-nilai moral, sopan, santun, kejujuran, disiplin, kebersamaan, dan yang lainnya kedalam pembelajaran dikelas.
            Sebagai mahasiswa dan seorang calon guru kita hendakanya jangan berpangku tangan melihat penomena yang terjadi dewasa ini kita harus bertindak bersama-sama membuat inovasi untuk membangun karakter bangsa yang sopan santun dan beradab yang berlandaskan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan mengasah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal para mahasiswa kita yang ada di lingkungan PGSD Denpasar khususnya dan Pelajar di Indonesia pada umumnya. Kecerdasan interpersonal dan intrapersonal sangat mempengaruhi karakter seseorang jadi ketika kita dapat mengasah kedua kecerdasan tersebut maka seseorang tersebut dapat menjadi seseorang yang berkarakter sesuai yang diamanatkan panca sila dan UUD 1945. Adapun inovasi yang dapat kami berikan selaku mahasiswa calon guru adalah dengan memasukan unsur-unsur kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam pembelajaran di kelas baik di kampus maupun ketika sudah terjun ke sekolah dasar. Strategi yang dapat di gunakan dalam pembelajaran untuk mengasah kecerdasan interpersonal dan intrapersonal adalah; (a) berbagi rasa dengan teman sekelas, (b) formasi patung manusia, (c) gotong royong, (d) board games, (e) bermain peran
            Jadi dengan memasukan unsur-unsuk kecerdasan tersebut kedalam pembelajaran di kelas dapat membangkitkan pendidikan karakter bangsa Indonesia yang sopan, santun, dan bermartabat.



Daftar Riwayat Hidup Penulis

Nama Lengkap                                    : I Putu Sutrisna
Nama Panggilan                                  : Tris
NIM                                                    : 0811031367
Sekolah Dasar                                     : SD No. 5 Munggu
Sekolah Lanjutan tingkat Pertama      : SLTP N 3 Mengwi
Sekolah Menengah Atas                     : SMA N 2 Mengwi