SEKOLAH ALAM SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN
ANAK DI DAERAH TERBELAKANG
Oleh
NAMA :
I PUTU SUTRISNA
NIM :
1329041045
NO ABSEN : 05
KELAS :
B2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCA SARJANA
UNDIKSHA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pondasi
pembangunan suatu bangsa, jika pendidikan tidak berjalan dengan maksimal, maka
pembangunan tidak akan terlaksana secara optimal. Hal ini dikarenakan
pendidikan merupakan media pembangunan yang memiliki posisi paling strategis
dalam sebuah negara. Pendidikan juga merupakan sarana transformasi ilmu
pengetahuan, yang meliputi sosialisasi ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu
pengetahuan, sosialisasi norma dan nilai dalam masyarakat, baik budaya, agama,
maupun idiologi. Indonesia merupakan negara dunia ketiga yang sedang melakukan
pembangunan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945,
namun dalam perjalanannya timbul berbagai penyimpangan dan masalah-masalah
didalam proses perealisasiannya. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini
dapat dikatakan masih sangat rendah, hal ini dibuktikan dengan data UNESCO
(2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index),
yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kapita yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia semakin menurun.
Pada hakikatnya pendidikan
adalah hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran (Munib, 2009:139). Keberadaan
pendidikan yang sangat penting tersebut telah diakui dan sekaligus memiliki
legalitas yang sangat kuat sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945
pasal 31 (1) yang menyebutkan bahwa:” Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan”. Hak memperoleh pendidikan ini diperjelas dengan pasal 31 (2) yang
bunyinya:”Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya”. Selanjutnya pada ayat (3) dituangkan pernyataan yang
berbunyi:”Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”. Dari
uraian tadi dapat disimpulkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan yang layak terutama pendidikan dasar. Selain membahas tentang
pendidikan sebagai suatu hak, pasal 31 juga mempertegas bahwa pendidikan
(terutama pendidikan dasar) merupakan kewajiban bagi setiap warga negara dan
pemerintah wajib membiayainya.
Akan tetapi belum semua warga negara menikmati pendidikan
sebagai hak dasar mereka. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
adalah kurangnya
pembangunan prasarana dan sarana pendidikan terutama di daerah terbelakang. Prasarana
dan sarana pendidikan ini merupakan
salah satu komponen pendidikan yang sangat penting keberadaaannya. Dengan prasarana
dan sarana yang memadai seperti buku
pelajaran, ruangan yang nyaman, tenaga pengajar yang memadai akan membantu
siswa untuk bisa belajar lebih baik bahkan media pembelajaran terkini yang
menggunakan LCD dan komputer juga sangat diperlukan untuk zaman sekarang ini.
Namun pada kenyataannya jika kita lihat direalita semua itu jauh dari apa yang
ada pada konsep, tenaga pengajar yang kurang, gedung sekolah yanag rusak parah,
bocor dan tidak layak untuk dipakai, buku pelajaran yang tidak ada
membuat warga nega tidak bisa mendapatkan haknya yang seharusnya mereka
dapatkan.
Terdapat berbagai alasan mengapa daerah-daerah pelosok
hingga kini masih sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dari mulai
masalah biaya sampai akses tempat yang tidak memungkinkan untuk dijangkau
pendidikan modern. Dan Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menerapkan
pendidikan yang lebih baik, jika tidak pernah ada penyelesaian untuk pemerataan
distribusi prasarana dan sarana pendidikan ke sekolah-sekolah di pelosok Indonesia. Sebenarnya jika kita
lihat anggaran negara sebesar 20% yang dialokasikan untuk pendidikan hanya
sia-sia jika tak ada refleks dari para petinggi kita. Semuanya bisa saja
dirancang dalam sebuah dokumen dengan perencanaan yang bagus dan matang, tapi
penerapan tak pernah ada bahkan disetiap meja terjadi potongan anggaran.
Untuk pendidikan dipulau jawa memang bisa dikatakan
cukup mengikuti perkemabangan zaman, namun jika kita lihat saudara-saudara kita
yang ada diluar sana seperti dipapua, NTB, NTT dan daerah-daerah lainnya masih
sangat jauh dari kata cukup bahkan mungkin memprihatinkan. Jika kita pikirkan
lebih jauh timbul berbagai pertanyaan, jika memang yang menjadi kendala untuk
majunya pendidikan diderah pelosok tersebut karena sarana transportasi yang
tidak memungkinkan (jalan rusak, saran komunikasi yang tidak ada, lokasi yang
tidak mungkin dijangkau dengan saran umum) sehingga sangat sulit untuk
dijangkau. Jika memang itu permasalahannya maka seharusnya pemerintaih membagun
sarana transportasi dan fasilitas lain (jalan, telepon umum) yang lebih baik
karena semuanya telah ada anggarannya masih-masing, seharusnya pemerintah bisa
memanfaatkan anggaran itu dengan sebaik-baiknya sehingga tidak ada kesana bahwa
pusat kemajuan hanya berpusat dipulau jawa saja. Jika hanya menunggu untuk
memperoleh bantuan dari pusat maka pembelajaran tidak akan berjalan, semua
stakeholder harus bergerak walaupun kita berada di daerah terbelakang, kita
harus memiliki upaya untuk dapat melaksanakan pendidikan 9 tahun untuk
anak-anak kita didaerah terbelakang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
mengagas konsep sarana belajar anak di daerah terbelakang dengan konsep “sekolah
alam”.
Sekolah
alam tidak menggunakan bangunan gedung yang mewah melainkan menyesuaikan dengan
lingkungan di daerah tersebut, karena pembelajaran tidak harus di dalam ruangan
kelas tetapi proses pembelajaran dapat dilakukan dimanapun yang terpenting
adalah terdapat interaksi siswa dengan sumber belajar yang dalam materi yang
sedang didalaminya. Lebih jauh akan diulas dalam makalah ini tentang konsep
sekolah alam sebagai sarana pendidikan di derah terbelakang.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana
sekolah alam sebagai sarana pendidikan di daerah terpencil?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan penelitian pada makalah ini
adalah mengetahui konsep sekolah alam
sebagai sarana pendidikan di daerah terpencil.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Sekolah Alam
Salah
satu bentuk sistem pendidikan yang digagas untuk mengatasi kurangnya sarana pendidikan
di daerah terbelakang adalah pendidikan sekolah alam. Alam ciptaan Tuhan adalah
sumber pengetahuan yang luas dan berlimpah. Tidak perlu membeli, menyewa, atau
mengorbankan materi untuk dapak memanfaatkan alam sebagai sarana
pendidikan. Jadi sistem pendidikan
sekolah alam ini berbeda dari sekolah formal umumnya. Sekolah alam hadir dengan
konsep pendidikan kontekstual. Dengan konsep pendidikan sekolah
alam, yakni: (1) Alam sebagai ruang
belajar. (2) Alam sebagai media dan bahan mengajar. (3) Alam sebagai objek
pembelajaran. Ini menciptakan persepsi stakeholder dunia pendidikan di daerah
terbelakang bahwa bersekolah bukan lagi beban. Sekolah adalah realitas
kehidupan yang mereka jalani dengan penghayatan penuh. Sekolah adalah sumber
kegembiraan, sarana bersosialisasi dan menuntut ilmu pengetahuan. Belajar akan
lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya,
pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi yang terbukti
berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali
anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Hal itulah yang
terjadi di kelas-kelas sekolah saat ini.
Dengan
hadirnya konsep sekolah alam di daerah terbelakang sebagai pengganti sekolah
formal pada umumnya membuat anak-anak yang berada di daerah tersebut dapat
mengenyam pendidikan secara baik. Guru dan sumber belajarnya dapat menyesuaikan
dengan materi yang dipelajari yang sebisamungkin mengikuti kurikulum pemerintah
pusat. Sehingga diharapkan inspirasi dari hadirnya sekolah alam menjadi
alternatif dalam menciptakan susana belajar yang menyenangkan dan membuat
anak-anak senang dan merasa bahwa belajar adalah suatu kebutuhan dan kesenangan
bukan sesuatu yang membosankan dan harus dipaksakan.
Sekolah
alam menjadi sebuah impian yang jadi kenyataan bagi mereka yang ingin mengenyam
pendidikan diusia anak-anak namun karena terbatasnya sarana, prasarana serta
inprastruktur dari pemerintah di daerah mereka yang terbelakang membuat mereka
putus sekolah dan bekerja membantu orang tuanya bekerja.
Dalam
konsep pembelajaran sekolah alam sangat menyesuaikan dengan lingkungan,
karakteristek kenampakan alam, mata pencaharian, serta iklim tempat sekolah
tersebut berdiri. Esensinya adalah ketika siswa selesai mengenyam ilmu
pengetahuan di sekolah tersebut, dia dapat bertahan hidup memanfaatkan
sumberdaya yang ada serta menjadikannya sebagai profesi yang menjanjikan.
Sehingga dengan menerapkan moetode yang tepat dengan sumberdaya yang tepat
diharapkan akan dapat meningkatkan kemakmuran daerah tersebut dan tidak lagi
diberi sebutan daerah terbelakang. Berdasarkan hal tersebut, sangatlah penting
untuk mengaplikasikan konsep pendidikan
yang menyelenggarakan sistem pembelajaran yang menghargai setiap potensi yang
ada seperti sekolah alam. Dalam pembelajaran dapat diselaraskan dengan kondisi
psikologis siswa, sehingga otak mereka akan sangat mudah untuk bekerja sama
dalam proses pembelajaran dan proses belajar pun akan menjadi sangat optimal
dan efektif.
B. Ciri
khas sekolah alam
Adapun
Ciri – ciri sekolah alam adalah sebagai berikut.
1)
Para murid lebih banyak belajar di alam
terbuka.
2)
Metode pembelajaran lebih banyak
menggunakan metode action learning / konsep learning
to do.
3)
Alam adalah
4)
rooh dalam pembelajaran
5)
Pemanfaatan alam sebagai media belajar
bertujuan agar murid lebih peduli dengan lingkungan dan bisa menerapkan
pengetahuan yang dipelajari dikemudian hari.
6)
Tanpa Sarana dan fasilitas TI aktivitas
pembelajaran dapat tetap berjalan.
C.
Kelebihan Sekolah Alam
1)
Mengatasi
kekurangan sarana dan prasarana pembelajaran.
2)
Tidak perlu
biaya berupa uang untuk memanfaatkan alam sekitar sebagai fasilitas dan sarana
pembelajaran.
3)
Anak tidak hanya terpaku pada teori
saja, tetapi bisa mengalami langsung pengetahuan yang dipelajari.
4)
Tidak ada istilah ruangan kelas roboh
karena aktivitas pembelajaran tidak selalu di dalam ruangan kelas.
D. Gambar Pelaksanaan Sekolah Alam
Gambar
01. Siswa Belajar Bercocok tanam
Gambar
02. Siswa Belajar Berkebun
Gambar
03. Siswa Belajar Beternak
Gambar 04. Siswa Belajar di alam (tidak harus dalam ruangan)
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa salah satu solusi yang dapat mengatasi kekurangan sarana dan
prasaran pendidikan di daerah terpencil adalah sekolah alam, dengan peran
sekolah alam dapat membuat anak-anak usia sekolah mendapatkan pendidikan diluar
sekolah guna membangun masa depan meraka yang lebih baik.
Daftar
Pustaka
Anonim. 2013. http://aminiarin.blogspot.com/2013/04/hak-warga-negara-untuk-mendapatkan.html
(diakses pada tanggal 18 desember 2013)
Anonim. 2013. http://mutiaraendah.wordpress.com/2009/12/11/sekolah-alam/ (diakses pada tanggal 18 desember 2013)
Anonim. 2013. http://www.parenting.co.id/article/usia.sekolah/keuntungan.anak.belajar.di.sekolah.alam/001/004/243
(diakses pada tanggal 18 desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar