Senin, 25 Agustus 2014

Konsep Mencari Rumus Vulume Tabung Melalui Penerapan Teori Belajar Bruner



Langkah – Langkah Dalam Pembelajaran Matematika Konsep Mencari Rumus Vulume Tabung Melalui Penerapan Teori Belajar Bruner

Teori belajar bruner dikenal dengan tiga tahapan belajarnya yang terkenal, yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Pada dasarnya setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa yang ada di dalam lingkungannya dapat menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang peristiwa yang dialaminya. Bila dikaji ketiga model penyajian yang dikenal dengan teori Belajar Bruner, dapat diuraikan  sebagai berikut:

1.  Model Tahap Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak tanpa menggunakan imajinasinya atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.

2.  Model Tahap  Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui  serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak,  berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa  dalam tahap enaktif.  Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif tersebut diatas. Bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berpikir. Kemudian seseorang mencapai masa transisi dan menggunakan  penyajian ikonik yang didasarkan pada pengindraan kepenyajian simbolik yang didasarkan pada berpikir abstrak.



3.  Model Tahap Simbolis
Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti pada tahap sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

Langkah – langkah  pembelajaran

       I.            Kegiatan awal
1.      Guru mengucapkan salam kepada siswa
2.      Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan benda – benda yang bentuknya  menyerupai bangun ruang tabung seperti; kaleng soda, kaleng wafer, dan pipa paralon yang ditutu. (enaktif)
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini adalah volume tabung.

    II.            Kegiatan Inti
a.       Guru mengajak siswa mengamati benda – benda yang berbentuk tabung yang dibawa siswa (pada hari sebelumnya siswa ditugaskan membawa benda berbentuk tabung). (Enaktif)
b.      Guru menugaskan siswa menggambarkan tabung di buku gambar masing-masing (siswa. Ikonik seperti gambar berikut)







c.       Guru berdiskusi tentang bagian – bagian tabung dengan siswa melalui gambar yang telah dibuat.
d.      Guru menampilkan gambar kubus, prisma yang ada dalam tabung. (ikonik)
e.       Melalui gambar (a) guru mengingatkan siswa tentang volume kubus yaitu panjang dikalikan lebar dikalikan tinggi, dan melalui gambar (b dan c) tentang volum prisma yaitu luas alas dikalikan tinggi, jadi untuk gambar (d) guru mengajak siswa menemukan bahwa semakin banyak sisi prismanya akan membentuk lingkaran dan akan membentuk tabung, sehingga rumus volum tabung sama dengan volum prisma yaitu luas alas dikalikan tinggi.
f.       Guru menugaskan siswa menuliskan rumus – rumus gambar a,b,c, dan d ke dalam kalimat matematika melalui LKS yang telah disiapkan guru sebelumnya.
g.      Guru mengajak siswa membahas LKS dan akan memperoleh bahwa volume bangun d (tabung) adalah luas alas dikalikan tinggi (L.a x t). karena alas tabung berbentuk lingkaran maka harus dicari terlebih dahulu luas lingkarnnya.
h.      Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang  rumus mencari luas lingkaran melalui gambar berikut.
Description: Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/9f/Bangun_D_R_9.jpg

Titik pusat lingkaran pada gambar di samping adalah O, A=B adalah jari - jari.
Rounded Rectangle: Volume tabung =  tSehingga diperoleh rumus volume tabung  (simbolik):

 III.            Kegiatan Akhir
a.       Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran tentang volume tabung.
b.      Guru memberikan tes untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman siswa tentang mencari volume tabung. (terlampir)
c.       Guru memberikan PR tentang aplikasi tabung dalam kehidupan sehari-hari.

























KLS
TULISKANLAH BAGAIMANA RUMUS BANGUN
DIBAWAH INI YANG TUTUP TUTUPNYA DIWARNAI








a.       …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b.      …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
c.       …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d.      …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………






EVALUASI
1.     Perhatikan gambar berikut


 





Jika tabung di atas memiliki tinggi 4 cm dan memiliki jari-jari 7cm berapakah volume tabung di atas?
2.     Sebuah gelas yang berbentuk tabung memiliki diameter 7 cm dan tinggi 9 cm. Hitunglah volume gelas tersebut.
3.     Alas sebuah balok memiliki panjang 10 cm dan lebar 7 cm. Volume balok tersebut sama dengan volume tabung yang berjari-jari 7 cm dan tinggi 10cm. Berapa cm tinggi balok tersebut?
4.      Volume kaleng susu cair yang berbentuk tabung adalah 365 cm3. Jika jari-jari kaleng tersebut 3,5 cm, berapa cm tinggi kaleng susu tersebut?
5.     Sebuah tabung memiliki volume 1.100 cm3. Jika tinggi tabung tersebut 14 cm, berapa cm jari-jari alasnya?

Jawaban:
1.     616 cm3
2.     346,185 cm3
3.     22cm
4.     9,5 cm
5.     5 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 25 Agustus 2014

Konsep Mencari Rumus Vulume Tabung Melalui Penerapan Teori Belajar Bruner



Langkah – Langkah Dalam Pembelajaran Matematika Konsep Mencari Rumus Vulume Tabung Melalui Penerapan Teori Belajar Bruner

Teori belajar bruner dikenal dengan tiga tahapan belajarnya yang terkenal, yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Pada dasarnya setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa yang ada di dalam lingkungannya dapat menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa tersebut di dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang peristiwa yang dialaminya. Bila dikaji ketiga model penyajian yang dikenal dengan teori Belajar Bruner, dapat diuraikan  sebagai berikut:

1.  Model Tahap Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak tanpa menggunakan imajinasinya atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.

2.  Model Tahap  Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui  serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak,  berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa  dalam tahap enaktif.  Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif tersebut diatas. Bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berpikir. Kemudian seseorang mencapai masa transisi dan menggunakan  penyajian ikonik yang didasarkan pada pengindraan kepenyajian simbolik yang didasarkan pada berpikir abstrak.



3.  Model Tahap Simbolis
Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti pada tahap sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

Langkah – langkah  pembelajaran

       I.            Kegiatan awal
1.      Guru mengucapkan salam kepada siswa
2.      Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan benda – benda yang bentuknya  menyerupai bangun ruang tabung seperti; kaleng soda, kaleng wafer, dan pipa paralon yang ditutu. (enaktif)
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini adalah volume tabung.

    II.            Kegiatan Inti
a.       Guru mengajak siswa mengamati benda – benda yang berbentuk tabung yang dibawa siswa (pada hari sebelumnya siswa ditugaskan membawa benda berbentuk tabung). (Enaktif)
b.      Guru menugaskan siswa menggambarkan tabung di buku gambar masing-masing (siswa. Ikonik seperti gambar berikut)







c.       Guru berdiskusi tentang bagian – bagian tabung dengan siswa melalui gambar yang telah dibuat.
d.      Guru menampilkan gambar kubus, prisma yang ada dalam tabung. (ikonik)
e.       Melalui gambar (a) guru mengingatkan siswa tentang volume kubus yaitu panjang dikalikan lebar dikalikan tinggi, dan melalui gambar (b dan c) tentang volum prisma yaitu luas alas dikalikan tinggi, jadi untuk gambar (d) guru mengajak siswa menemukan bahwa semakin banyak sisi prismanya akan membentuk lingkaran dan akan membentuk tabung, sehingga rumus volum tabung sama dengan volum prisma yaitu luas alas dikalikan tinggi.
f.       Guru menugaskan siswa menuliskan rumus – rumus gambar a,b,c, dan d ke dalam kalimat matematika melalui LKS yang telah disiapkan guru sebelumnya.
g.      Guru mengajak siswa membahas LKS dan akan memperoleh bahwa volume bangun d (tabung) adalah luas alas dikalikan tinggi (L.a x t). karena alas tabung berbentuk lingkaran maka harus dicari terlebih dahulu luas lingkarnnya.
h.      Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang  rumus mencari luas lingkaran melalui gambar berikut.
Description: Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/9f/Bangun_D_R_9.jpg

Titik pusat lingkaran pada gambar di samping adalah O, A=B adalah jari - jari.
Rounded Rectangle: Volume tabung =  tSehingga diperoleh rumus volume tabung  (simbolik):

 III.            Kegiatan Akhir
a.       Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran tentang volume tabung.
b.      Guru memberikan tes untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman siswa tentang mencari volume tabung. (terlampir)
c.       Guru memberikan PR tentang aplikasi tabung dalam kehidupan sehari-hari.

























KLS
TULISKANLAH BAGAIMANA RUMUS BANGUN
DIBAWAH INI YANG TUTUP TUTUPNYA DIWARNAI








a.       …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b.      …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
c.       …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
d.      …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………






EVALUASI
1.     Perhatikan gambar berikut


 





Jika tabung di atas memiliki tinggi 4 cm dan memiliki jari-jari 7cm berapakah volume tabung di atas?
2.     Sebuah gelas yang berbentuk tabung memiliki diameter 7 cm dan tinggi 9 cm. Hitunglah volume gelas tersebut.
3.     Alas sebuah balok memiliki panjang 10 cm dan lebar 7 cm. Volume balok tersebut sama dengan volume tabung yang berjari-jari 7 cm dan tinggi 10cm. Berapa cm tinggi balok tersebut?
4.      Volume kaleng susu cair yang berbentuk tabung adalah 365 cm3. Jika jari-jari kaleng tersebut 3,5 cm, berapa cm tinggi kaleng susu tersebut?
5.     Sebuah tabung memiliki volume 1.100 cm3. Jika tinggi tabung tersebut 14 cm, berapa cm jari-jari alasnya?

Jawaban:
1.     616 cm3
2.     346,185 cm3
3.     22cm
4.     9,5 cm
5.     5 cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar