Rabu, 16 Maret 2016

Pembelajaran open ended dalam pembelajaran






2.3 Hakikat Model pembelajaran open ended

Model pembelajaran mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh, dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran memiliki sintaks pembelajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa (Trianto, 2007:6-7). Sintaks dari berbagai model pembelajaran mempunyai komponen-komponen yang sama, tetapi juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dipahami oleh guru, jika model-model pembelajaran tersebut ingin dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Hasil belajar tidak dapat otomatis meningkat apabila hanya dengan memberikan intruksi kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas seperti membaca, demonstrasi atau pun belajar dalam kelompok dalam kegiatan pembelajaran tanpa adanya pemberian keleluasaan berfikir bagi siswa. Keleluasaan berfikir divergen untuk memecahkan masalah sangat membantu siswa untuk mampu meningkatkan daya kreatifitas berfikir dan menjadikan pengetahuan yang diperolehnya bermakna, sehingga akan terwujud hasil belajar yang optimal. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran open ended adalah pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada (1997:1) “Model pembelajaran open-ended adalah model pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu”. 
Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut (incomplete problem). Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut.

2.3.1 Tujuan Model Pembelajaran Open ended
Tujuan dari pembelajaran Open ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124) antara lain :
a)     Untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. 
b)     Diberikannya masalah yang bersifat terbuka, siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh.
Berdasarkan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran open ended di atas, model pembelajaran open ended memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir siswa dapat berkembang secara maksimal dan kegiatan –kegiatan  kreatif siswa dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

2.3.2 Prinsip Dasar Model  Pembelajaran Open ended
Open ended memiliki keterbukaan. Menurut Dahlan (dalam Haryani:2007:13).  Keterbukaan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)     Proses terbuka 
Maksudnya adalah masalah atau soal yang diberikan, memiliki banyak cara penyelesaian yang benar. 
2)     Hasil Akhir Terbuka 
Maksudnya adalah masalah yang memiliki jawaban yang benar. 
3)     Cara Pengembangan Lanjutan Terbuka 
Maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalahnya.


2.3.3  Mengkonstruksi Masalah  Terbuka dalam Model Pembelajaran Open ended
Menurut Suherman, dkk (2003 : 129-130) mengkonstruksi dan mengembangkan masalah Open-Ended yang tepat dan baik untuk siswa dengan tingkat kemampuan yang beragam tidaklah mudah. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jepang dalam jangka waktu yang cukup panjang, ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkonstruksi masalah, antara lain sebagai berikut:
a)     Menyajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata di mana konsep konsep matematika dapat diamati dan dikaji siswa.
b)     Menyajikan soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
c)     Menyajikan bentuk-bentuk atau peta konsep sehingga siswa dapat membuat suatu konjektur.
d)     Menyajikan urutan sebab akibat sehingga siswa dapat menemukan alur permasalahan.
e)     Memberikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi siifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat yang umum.
f)      Memberikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasai dari pekerjaannya.

2.3.4 Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Open ended
1 ) Tahapan-tahapan model pembelajaran Open ended
Langkah-langkah pembelajaran open ended  menurut Eko Prasetyo (2010), adalah sebagai berikut : 
a)     Tahapan persiapan (Kegiatan pendahuluan)
Tahapan persiapan pembelajaran adalah tahapan yang digunakan untuk mempersiapkan disi siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Dalam tahapan persiapan, model pembelajaran open ended mengisyaratkan dalam guru mengemukakan apersepsi dengan memberikan problem terbuka kepada peserta didik. Problem tersebut dirasakan mampu diselesaikan peserta didik dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban sehingga memacu potensi intelektual dan pengalaman peserta didik dalam proses menemukan pengetahuan baru yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.
b)    Tahapan pelatihan (Kegiatan inti)
Tahapan pelatihan / kegiatan inti dalam pelajaran dilaksanakan setelah kegiatan pendahuluan. Seharusnya setelah siswa masuk ke kegiatan inti, siswa telah siap secara fisik dan rohani untuk mengikuti pembelajaran. Dalam model pembelajaran open ended  peserta didik diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah terbuka yang diberikan oleh guru dengan berbagai cara. Peserta didik dapat dibentuk ke dalam kelompok kecil sehingga peserta didik dapat mendiskusikan dan menyelesaikan soal yang diberikan dengan temannya. Selain itu pemanfaatan media juga perlu dilakukan oleh peserta didik dalam mengeksplorasi masalah dan ide untuk memecahkan masalah. Saat peserta didik melakukan berbagai aktivitas dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan, guru hendaknya merancang pembelajaran dengan memberikan waktu yang cukup kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi ide sebagai solusi pemecahan masalah.
Setelah mengeksplorasi ide, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dari permasalahan yang diberikan. Kemudian guru dan peserta didik dari kelompok lain berhak untuk memberikan saran dan mengemukakan ide berbeda yang dimilikinya.
c)     Tahapan penampilan hasil (Kegiatan penutup)
Kegiatan penutup adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat pertanyaan yang akan diundi dan dijawab oleh peserta didik yang lain.Selain itu guru juga dapat  melakukan pertanyaan pertanyaan post tes pada tahap ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 16 Maret 2016

Pembelajaran open ended dalam pembelajaran






2.3 Hakikat Model pembelajaran open ended

Model pembelajaran mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh, dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran memiliki sintaks pembelajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa (Trianto, 2007:6-7). Sintaks dari berbagai model pembelajaran mempunyai komponen-komponen yang sama, tetapi juga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dipahami oleh guru, jika model-model pembelajaran tersebut ingin dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Hasil belajar tidak dapat otomatis meningkat apabila hanya dengan memberikan intruksi kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas seperti membaca, demonstrasi atau pun belajar dalam kelompok dalam kegiatan pembelajaran tanpa adanya pemberian keleluasaan berfikir bagi siswa. Keleluasaan berfikir divergen untuk memecahkan masalah sangat membantu siswa untuk mampu meningkatkan daya kreatifitas berfikir dan menjadikan pengetahuan yang diperolehnya bermakna, sehingga akan terwujud hasil belajar yang optimal. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran open ended adalah pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada (1997:1) “Model pembelajaran open-ended adalah model pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu”. 
Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut (incomplete problem). Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut.

2.3.1 Tujuan Model Pembelajaran Open ended
Tujuan dari pembelajaran Open ended problem menurut Nohda (Suherman, dkk, 2003; 124) antara lain :
a)     Untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir siswa melalui problem posing secara simultan. Dengan kata lain, kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa harus dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. 
b)     Diberikannya masalah yang bersifat terbuka, siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh.
Berdasarkan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran open ended di atas, model pembelajaran open ended memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir siswa dapat berkembang secara maksimal dan kegiatan –kegiatan  kreatif siswa dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

2.3.2 Prinsip Dasar Model  Pembelajaran Open ended
Open ended memiliki keterbukaan. Menurut Dahlan (dalam Haryani:2007:13).  Keterbukaan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)     Proses terbuka 
Maksudnya adalah masalah atau soal yang diberikan, memiliki banyak cara penyelesaian yang benar. 
2)     Hasil Akhir Terbuka 
Maksudnya adalah masalah yang memiliki jawaban yang benar. 
3)     Cara Pengembangan Lanjutan Terbuka 
Maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalahnya.


2.3.3  Mengkonstruksi Masalah  Terbuka dalam Model Pembelajaran Open ended
Menurut Suherman, dkk (2003 : 129-130) mengkonstruksi dan mengembangkan masalah Open-Ended yang tepat dan baik untuk siswa dengan tingkat kemampuan yang beragam tidaklah mudah. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jepang dalam jangka waktu yang cukup panjang, ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam mengkonstruksi masalah, antara lain sebagai berikut:
a)     Menyajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata di mana konsep konsep matematika dapat diamati dan dikaji siswa.
b)     Menyajikan soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
c)     Menyajikan bentuk-bentuk atau peta konsep sehingga siswa dapat membuat suatu konjektur.
d)     Menyajikan urutan sebab akibat sehingga siswa dapat menemukan alur permasalahan.
e)     Memberikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi siifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat yang umum.
f)      Memberikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasai dari pekerjaannya.

2.3.4 Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Open ended
1 ) Tahapan-tahapan model pembelajaran Open ended
Langkah-langkah pembelajaran open ended  menurut Eko Prasetyo (2010), adalah sebagai berikut : 
a)     Tahapan persiapan (Kegiatan pendahuluan)
Tahapan persiapan pembelajaran adalah tahapan yang digunakan untuk mempersiapkan disi siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Dalam tahapan persiapan, model pembelajaran open ended mengisyaratkan dalam guru mengemukakan apersepsi dengan memberikan problem terbuka kepada peserta didik. Problem tersebut dirasakan mampu diselesaikan peserta didik dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban sehingga memacu potensi intelektual dan pengalaman peserta didik dalam proses menemukan pengetahuan baru yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.
b)    Tahapan pelatihan (Kegiatan inti)
Tahapan pelatihan / kegiatan inti dalam pelajaran dilaksanakan setelah kegiatan pendahuluan. Seharusnya setelah siswa masuk ke kegiatan inti, siswa telah siap secara fisik dan rohani untuk mengikuti pembelajaran. Dalam model pembelajaran open ended  peserta didik diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah terbuka yang diberikan oleh guru dengan berbagai cara. Peserta didik dapat dibentuk ke dalam kelompok kecil sehingga peserta didik dapat mendiskusikan dan menyelesaikan soal yang diberikan dengan temannya. Selain itu pemanfaatan media juga perlu dilakukan oleh peserta didik dalam mengeksplorasi masalah dan ide untuk memecahkan masalah. Saat peserta didik melakukan berbagai aktivitas dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan, guru hendaknya merancang pembelajaran dengan memberikan waktu yang cukup kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi ide sebagai solusi pemecahan masalah.
Setelah mengeksplorasi ide, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dari permasalahan yang diberikan. Kemudian guru dan peserta didik dari kelompok lain berhak untuk memberikan saran dan mengemukakan ide berbeda yang dimilikinya.
c)     Tahapan penampilan hasil (Kegiatan penutup)
Kegiatan penutup adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat pertanyaan yang akan diundi dan dijawab oleh peserta didik yang lain.Selain itu guru juga dapat  melakukan pertanyaan pertanyaan post tes pada tahap ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar