BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah
satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum
merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh satuan pendidkan, baik
oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah.
Kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik, dan diberlakukan
bagi selrh anak bangsa di seluruh tanah air.
Karena
kurikulum dibuat secara sentralistik, setiap satuan pendidikan diharuskan untuk
melaksanakan dan mengimplementasikannya sesuai petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis yang disusun oleh pemerintah pusat menyertai kurikulum
tersebut. Dalam hal ini, setiap sekolah tinggal menjabarkan kurikulum tersebut
di sekolah masing-masing, dan biasanya yang banyak berkepentingan adalah guru.
Kurikulum
yang dibuat oleh pusat (BSNP) meliputi standar isi, standar kelulusan, standar
pelayanan minimal, dan standar poses. Yang harus dijabarkan lagi oleh setiap
satuan pendidikan adalah standar isi yang memuat standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Kemudian standar isi ini dikembangkan lagi menjadi silabus oleh setiap
satuan pendidikan. Dalam silabus komponen-komponen yang harus termuat
didalamnya adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, media dan sumber
belajar. Beberapa hal yang harus dipahamidalam menyusun silabus adalah cara
mengembangkan standar kompetensi dasar menjadi kompetensi dasar, cara
mengembangkan kompetensi dasar menjadi materi pokok dan indikator.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai cara mengembangkan kompetensi dasar menjadi
indikator pencapaian, dan penilaian hasil belajar serta penilaian proses. Hal terebut harus dipahami agar dapat menyusun
silabus dengan baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian?
2. Bagaimana
merancang sebuah penilaian proses dan hasil belajar berupa tes dan nontes?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah dan latar belakang dapat ditentukan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator
pencapaian.
2.
Untuk mengetahui cara merancang penilaian hasil belajar dan proses berupa tes
dan nontes.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penjabaran Kompetensi Dasar Menjadi Indikator Pencapaian
2.1.1
Pengertian
SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar)
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
Kompetensi
dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi (dalam
Mulyasa, E, 2010 : 139).
Perumusan kompetensi dasar adalah
perpatokan pada standar kompetensi, dimana isi dari kompetensi dasar menyangkut
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dicapai sesuai dengan standar
kompetensinya.
2.1.2
Pengertian
Indikator
Indikator kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran (dalam Mulyasa,
E, 2010 : 139). Petunjuk dalam merumuskan indikator adalah :
1.
Indicator dirumuskan dalam bentuk
perubahanperilaku yang dapat diukur keberhasilannya
2.
Perilaku yang dapat diukur itu
berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar
3.
Sebaiknya setiap indicator hanya
mengandung satu bentuk perilaku
2.1.3
Cara
Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Kompetensi
Langkah penting
yang harus dipahami guru dalam kaitannya dengan KTSP ialah bahwa guru harus
mampu menjabarkan Kompetensi Dasar kedalam Indikator Kompetensi, yang siap
dijadikan pedoman pembelajaran dan acuan penilaian.
A.
Daftar kata –kata operasional untuk
indicator
Berikut adalah kata – kata
operasional yang dapat digunakan untuk indicator kompetensi, baik yang
menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor (Moore,2001:92-94, Rosyada,
2004: 140-142 dalam E. Mulyasa, 2010:139-141)
No
|
Aspek
|
Kompetensi
|
Indikator Kompetensi
|
1
|
Kognitif
|
Knowledge
(Pengetahuan)
Comprehension
(Pemahaman)
Application
(Penerapan)
Analysis (Analisis)
Synthesis
(Sintesis)
Evaluation
(Evaluasi)
|
Menyebutkan,
menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan,
mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.
Menerjemahkan,
mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum,
membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukan pendapat, menjelaskan
Mengoperasikan,
menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan,
menghitungkan
Menguraikan,
membagi – bagi, memilih, membedakan
Merancang,
merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan
Mengkritisi,menafsirkan,
mengadili, memberikan evaluasi
|
2
|
Afektif
|
Receiving
(Penerimaan)
Responding
(Menanggapi)
Valuing
(Penanaman nilai)
Organization
(pengorganisasian)
Characterization
(karakterisasi)
|
Mempercayai,
memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan
Konfirmasi,
menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, menampilkan
Menginisiasi,
mengandung, melibatkan, mengusulkan, melakukan
Memverifikasi,
menyusun, menyatukan, menghubungkan, mempengaruhi
Menggunakan
nilai – nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai – nilai yang
sudah di yakini
|
3
|
Psychomotor
(Gerak Jiwa)
|
Observing
(Pengamatan)
Imitation
(Peniruan)
Practicing
(pembiasaan)
Adapting
(Penyesuaian)
|
Mengamati
proses, memberi perhatian pada tahap – tahap sebuah perbuatan, member
perhatian pada sebuah artikulasi
Melatih,
mengubah, membongkar sebuah, membangun kembali sebuah struktur, meggunakan
sebuah model
Membiasakan
perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten
Menyesuaikan
model, mengembangkan model, menerapkan model
|
B.
Contoh cara menjabarkan kompetensi dasar
ke dalam indicator kompetensi
1.
Mengidentifikasi kata – kata untuk
indicator kompetensi
Cara
atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi dasar ke dalam
indicator kompetensi adalah menambah kolom di sebelah kanan pada format standar
kompetensi dan kompetensi dasar, seperti berikut ini :
Contoh
Kompetensi Dasar menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD
Kelas/semester
: IV/1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten / kota
dan provinsi
|
1.1 Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
|
1.1.1
Menjelaskan
1.1.2
Menunjukkan
1.1.3
Menunjukkan
1.1.4
Menyebutkan
1.1.5
Menggambarkan
1.1.6
Menuliskan
|
1.2 Mendeskripsikan
kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya
|
1.2.1
Mengidentifikasi
1.2.2
Mengidentifikasi
1.2.3
Menjelaskan
1.2.4
Menyebutkan
1.2.5
Menyebutkan
1.2.6
Menguraikan
|
1.3 Menunjukkan
jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat
|
1.3.1
Menjelaskan
1.3.2
Menyebutkan
1.3.3
Mengidentifikasi
1.3.4
Menyebutkan
1.3.5
Menunjukkan
1.3.6
Menguraikan
1.3.7
Menjelaskan
|
1.4 Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)
|
1.4.1
Menjelaskan
1.4.2
Menjelaskan
1.4.3
Menyebutkan
1.4.4
Menunjukkan
1.4.5
Menjelaskan
1.4.6
Mengidentifikasi
1.4.7
Menyebutkan
1.4.8
Mengemukakan
1.4.9
Menunjukkan
|
1.5 Menghargai
peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan
menjaga kelestariannya
|
1.5.1
Mengidentifikasi
1.5.2
Menyebutkan
1.5.3
Menyebutkan
1.5.4
Menguraikan
1.5.5
Menguraikan
1.5.6
Menyebutkan
1.5.7
Menunjukkan
|
1.6
Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
|
1.6.1 Menjelaskan
1.6.2 Menyebutkan
1.6.3 Menyebutkan
1.6.4 Menunjukkan
1.6.5 Menjelaskan
1.6.6 Menunjukan
|
Kelas
/ Semester : IV/2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Mengenal
sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
|
1.1
Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain didaerahnya
|
1.1.1
Menjelaskan
1.1.2
Menyebutkan
1.1.3
Mengindentifikasi
1.1.4
Memperagakan
1.1.5
Mengemukakan
1.1.6
Menggambar
|
1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
|
1.2.1
Menjelaskan
1.2.2
Menyebutkan
1.2.3
Menguraikan
1.2.4
Menggambar
1.2.5
Menyebutkan
1.2.6
Menyebutkan
|
1.3 Mengenal
perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman
menggunakannya
|
1.3.1
Menjelaskan
1.3.2
Mengidentifikasi
1.3.3
Membedakan
1.3.4
Menyebutkan
1.3.5
Membedakan
1.3.6
Menunjukkan
1.3.7
Menyebutkan
1.3.8
Membedakan
1.3.9
Menceritakan
|
1.4 Mengenal
permasalahan sosial di daerahnya
|
1.4.1
Menjelaskan
1.4.2
Mengidentifikasi
1.4.3
Menyebutkan
1.4.4
Menyebutkan
|
Kelas
/ Semester : V/1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Menghargai
beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada masa Hindu – Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
|
1.1 Mengenal
makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu –
Budha dan Islam di Indonesia
|
1.1.1
Mengidentifikasi
1.1.2
Mengidentifikasi
1.1.3
Menyebutkan
1.1.4
Menyebutkan
|
1.2 Menceritakan
tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia
|
1.2.1
Menyebutkan
1.2.2
Menyebutkan
1.2.3
Menceritakan
1.2.4
Menceritakan
|
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alan dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di Indonesia
dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya
|
1.3.1
Mengidentifikasi
1.3.2
Menunjukkan
1.3.3
Mengidentifikasi
1.3.4
Menjelaskan
1.3.5
Menjelaskan
1.3.6
Menyebutkan
1.3.7
Menjelaskan
1.3.8
Menyebutkan
1.3.9
Menjelaskan
|
1.4 Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
|
1.4.1
Menyebutkan
1.4.2
Menunjukkan
1.4.3
Menunjukkan
1.4.4
Menyebutkan
1.4.5
Menunjukkan
1.4.6
Menunjukkan
1.4.7
Menunjukkan
|
1.5 Mengenal
jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
|
1.5.1
Mengidentifikasi
1.5.2
Menjelaskan
1.5.3
Menyebutkan
1.5.4
Menjelaskan
1.5.5
Menyebutkan
1.5.6
Menjelaskan
1.5.7
Menyebutkan
1.5.8
Mengamati
|
Kelas
/ Semester : V/2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Menghargai
peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
|
1.1 Mendeskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
|
1.1.1
Menjelaskan
1.1.2
Menyebutkan
1.1.3
Menguraikan
1.1.4
Menyebutkan
1.1.5
Menguraikan
1.1.6
Menyebutkan
1.1.7
Menjelaskan
|
1.2 Menghargai
jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
|
1.2.1
Menyebutkan
1.2.2
Menguraikan
1.2.3
Menjelaskan
1.2.4
Menyebutkan
1.2.5
Menjelaskan
1.2.6
Menunjukkan
|
1.3 Menghargai
jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasi-kan kemerdekaan
|
1.3.1 Menjelaskan
1.3.2 Mengidentifikasi
1.3.3 Menunjukkan
|
1.4 Menghargai
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
|
1.4.1
Menyebutkan
1.4.2
Menceritakan
1.4.3
Menyebutkan
1.4.4
Menguraikan
|
Kelas
/ Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
perkembangan wilayah Indonesia,
kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta
Benua – Benua
|
1.1 Mendeskripsikan
perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia
|
1.1.1 Menjelaskan
1.1.2 Menjelaskan
1.1.3 Menyebutkan
1.1.4 Menunjukkan
|
1.2 Membandingkan
kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga
|
1.2.1
Membedakan
1.2.2
Membedakan
1.2.3
Menunjukkan
1.2.4
Menyebutkan
1.2.5
Menyebutkan
1.2.6
Menyebutkan
1.2.7
Menyebutkan
|
1.3 Mengidentifikasi
Benua - Benua
|
1.3.1
Menyebutkan
1.3.2
Menunjukkan
1.3.3
Menyebutkan
1.3.4
Menunjukkan
1.3.5
Mengidentifikasi
1.3.6
Mengidentifikasi
1.3.7
Menjelaskan
1.3.8
Menggambar
|
Kelas
/ Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
gejala alam yang terjadi di Indonesia
dan sekitarnya
|
1.1 Mendeskripsikan
gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga
|
1.1.1
Menyebutkan
1.1.2
Menunjukkan
1.1.3
Menjelaskan
1.1.4
Menyebutkan
1.1.5
Menyebutkan
1.1.6
Membedakan
1.1.7
Menyebutkan
|
1.2 Mengenal
cara – cara menghadapi bencana alam
|
1.2.1
Menyebutkan
1.2.2
Menyebutkan
1.2.3
Menjelaskan
1.2.4
Menjelaskan
1.2.5
Menjelaskan
|
2. Memahami
peranan bangsa Indonesia di Era Global
|
2.1 Menjelaskan
peranan Indonesia pada era
global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
|
2.1.1
Menjelaskan
2.1.2
Mengidentifikasi
2.1.3
Menjelaskan
2.1.4
Menjelaskan
2.1.5
Menjelaskan
|
2.2 Mengenal
manfaat ekspor impor di Indonesia
sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
|
2.2.1
Menjelaskan
2.2.2
Menjelaskan
2.2.3
Menyebutkan
2.2.4
Menyebutkan
2.2.5
Menyebutkan
2.2.6
Menyebutkan
2.2.7
Menyebutkan
2.2.8
Menyebutkan
2.2.9
Menyebutkan
|
1. Mengembangkan
kalimat indikator
Setelah indicator kompetensi dari
kompetensi dasar ayang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya
dikembangkan dalam kalimat indicator yang merupakan karakteristik kompetensi
dasar sebagai berikut :
Contoh menjabarkan Kompetensi Dasar
menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD
Kelas/ semester : IV / 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten / kota
dan provinsi
|
1.1 Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
|
1.1.1
Menjelaskan pengertian peta
1.1.2
Menunjukkan letak kabupaten/kota
pada peta
1.1.3
Menunjukkan letak provinsi pada
peta
1.1.4
Menyebutkan kabupaten / kota yang ada di provinsi Bali
1.1.5
Menggambarkan peta provinsi Bali
1.1.6
Menuliskan symbol pada peta yang
telah dibuat
|
1.2 Mendeskripsikan
kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya
|
1.2.1
Mengidentifikasi berbagai
kenampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalmu
1.2.2
Mengidentifikasi berbagai
kenampakan alamn yang ada di kabupaten / kota lain
1.2.3
Menjelaskan keragaman sosial budaya
1.2.4
Menyebutkan keragaman budaya di
kabupaten / kota
daerah tempat tinggal siswa
1.2.5
Menyebutkan keragaman budaya
dikabupaten / kota
lain
1.2.6
Menguraikan pengaruh hubungan
kenampakan alam dengan keragaman sosial budaya
|
1.3 Menunjukkan
jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat
|
1.3.1
Menjelaskan pengertian sumber daya
alam
1.3.2
Menyebutkan jenis – jenis sumber
daya alam
1.3.3
Mengidentifikasi jenis – jenis
sumber daya alam yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.3.4
Menyebutkan sumber daya alam yang
di miliki masing – masing kabupaten di Bali
1.3.5
Menunjukkan persebaran sumber
daya alam pada peta
1.3.6
Menguraikan manfaat sumber daya
alam
1.3.7
Menjelaskan hubungan manfaat
sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggal siswa
|
1.4 Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)
|
1.4.1
Menjelaskan pengertian Bhineka
Tunggal Ika
1.4.2
Menjelaskan tentang keragaman
suku bangsa
1.4.3
Menyebutkan suku bangsa di daerah
tempat tinggal siswa
1.4.4
Menunjukkan sikap menghargai
keragaman suku bangsa
1.4.5
Menjelaskan keragaman budaya
1.4.6
Mengidentifikasi keragaman budaya
yang ada di Indonesia
1.4.7
Menyebutkan keragaman budaya di
daerah tempat tinggal siswa
1.4.8
Mengemukakan pendapat tentang
cara melastarikan keragaman budaya di daerah tempat tinggal siswa
1.4.9
Menunjukkan sikap menghargai
keragaman budaya
|
1.5 Menghargai
peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan
menjaga kelestariannya
|
1.5.1
Mengidentifikasi berbagai
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia
1.5.2
Menyebutkan peninggalan sejarah
yang ada di tempat tinggal siswa
1.5.3
Menyebutkan peninggalan sejarah
yang ada di masing – masing kabupaten di Bali
1.5.4
Menguraikan sejarah dari
peninggalan sejarah di daerah tempat tinggal siswa
1.5.5
Menguraikan sejarah dari
peninggalan sejarah di masing – masing kabupaten di Bali
1.5.6
Menyebutkan cara melestarikan
peninggalan sejarah
1.5.7
Menunjukkan sikap menghargai
peninggalan sejarah di Bali
|
1.6
Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
|
1.6.1 Menjelaskan pengertian pahlawan
1.6.2 Menyebutkan pahlawan – pahlawan di daerah
tempat tinggal siswa
1.6.3 Menyebutkan pahlawan – pahlawan yang ada
di Bali
1.6.4 Menunjukkan sikap meneladani kepahlawanan
1.6.5 Menjelaskan pengertian patriotisme
1.6.6 Menunjukan sikap meneladani patriotisme
|
Kelas
/ Semester : IV/2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Mengenal
sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
|
1.1
Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain didaerahnya
|
1.1.1
Menjelaskan pengertian pasar
1.1.2
Menyebutkan beberapa pasar yang
ada di daerahnya
1.1.3
Mengindentifikasi jenis pasar
dengan barang yang diperjualbelikan
1.1.4
Memperagakan proses terjadinya
transaksi
1.1.5
Mengemukakan pendapat tentang
hasil pengamatan tentang berbagai kegiatan di pasar
1.1.6
Menggambar denah pasar terdekat
|
1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
|
1.2.7
Menjelaskan pengertian koperasi
1.2.8
Menyebutkan nama koperasi yang
diketahui siswa yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.2.9
Menguraikan arti dari simbol –
simbol yang ada pada lambang koperasi
1.2.10 Menggambar
lambang koperasi
1.2.11 Menyebutkan
manfaat dari koperasi
1.2.12 Menyebutkan
jenis – jenis koperasi
|
1.3 Mengenal
perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman
menggunakannya
|
1.3.1
Menjelaskan pengertian teknologi
1.3.2
Mengidentifikasi jenis – jenis
teknologi produksi masa kini yang ada di lingkungan sekitar
1.3.3
Membedakan jenis – jenis
teknologi yang digunakan masyarakat masa lalu dengan masa kini untuk
melakukan produksi
1.3.4
Menyebutkan jenis – jenis
teknologi komunikasi pada masa kini
1.3.5
Membedakan jenis – jenis
teknologi komunikasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.6
Menunjukkan cara penggunaan alat
teknologi komunikasi masa kini dengan masa lalu
1.3.7
Menyebutkan jenis – jenis
teknologi transportasi masa kini
1.3.8
Membedakan jenis – jenis
teknologi transportasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.9
Menceritakan pengalaman
menggunakan transportasi tradisional
|
1.4 Mengenal
permasalahan sosial di daerahnya
|
1.4.1
Menjelaskan pengertian
permasalahan sosial
1.4.2
Mengidentifikasi permasalahan
sosial yang ada didaerahnya
1.4.3
Menyebutkan dampak dari masalah
sosial di daerahnya
1.4.4
Menyebutkan upaya pemerintah
menanggulangi masalah sosial tersebut
|
Kelas/semester
: V/1
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Menghargai
beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada masa Hindu – Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
|
1.1 Mengenal
makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu –
Budha dan Islam di Indonesia
|
1.1.1
Mengidentifikasi peninggalan
sejarah pada masa Hindu – budha di Indonesia
1.1.2
Mengidentifikasi peninggalan
sejarah pada masa Islam di Indonesia
1.1.3
Menyebutkan cara melestarikan
peninggalan sejarah pada masa Hindu – Budha
di Indonesia
1.1.4
Menyebutkan cara melestarikan
peninggalan sejarah pada masa Islam di Indonesia
|
1.2 Menceritakan
tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia
|
1.2.1
Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah
pada masa Hindu – Budha yang ada di Indonesia
1.2.2
Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah
pada masa Islam yang ada di Indonesia
1.2.3
Menceritakan perjuangan tokoh –
tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha di Indonesia
1.2.4
Menceritakan perjuangan tokoh –
tokoh sejarah pada masa Islam di Indonesia
|
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alan dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di Indonesia
dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya
|
1.3.1
Mengidentifikasi kenampakan alam
yang ada di Indonesia
1.3.2
Menunjukkan kenampakan alam Indonesia
pada
1.3.3
Mengidentifikasi kenampakan
buatan yang ada di Indonesia
1.3.4
Menjelaskan ciri – ciri
kenampakan alam di Indonesia
1.3.5
Menjelaskan ciri – ciri
kenampakan buatan di Indonesia
1.3.6
Menyebutkan jenis – jenis iklim
yang ada di Indonesia
1.3.7
Menjelaskan sifat iklim di Indonesia
1.3.8
Menyebutkan pembagian waktu yang
ada di Indonesia
1.3.9
Menjelaskan pembagian waktu di Indonesia
berdasarkan peta/atlas/globe
|
1.4 Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
|
1.4.1
Menyebutkan keragaman suku bangsa
yang ada di Indonesia
1.4.2
Menunjukkan pada peta persebaran
daerah asal suku bangsa di Indonesia
1.4.3
Menunjukkan sikap menghargai
keragaman suku bangsa di Indonesia
1.4.4
Menyebutkan keragaman budaya yang
ada di Indonesia
1.4.5
Menunjukkan pada peta persebaran
daerah asal kebudayaan tersebut
1.4.6
Menunjukkan sikap menghargai
keragaman budaya yang ada di Indonesia
1.4.7
Menunjukkan bukti keragaman
budaya yang terdapat didaerah
|
1.5 Mengenal
jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
|
1.5.1
Mengidentifikasi jenis - jenis
usaha perekonomian masyarakat
1.5.2
Menjelaskan pengertian kegiatan
produksi
1.5.3
Menyebutkan contoh kegiatan
produksi
1.5.4
Menjelaskan pengertian kegiatan
distribusi
1.5.5
Menyebutkan contoh kegiatan
distribusi
1.5.6
Menjelaskan pengertian kegiatan
konsumsi
1.5.7
Menyebutkan contoh kegiatan
konsumsi
1.5.8
Mengamati kegiatan ekonomi di
lingkungan sekitar
|
Kelas
/ Semester : V/2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Menghargai
peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahan-kan
kemerdekaan Indonesia
|
1.1 Mendeskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
|
1.1.1
Menjelaskan sebab jatuhnya
Nusantara ke kuasaan penjajah
1.1.2
Menyebutkan tokoh – tokoh
perjuangan mengusir penjajah Belanda
1.1.3
Menguraikan perjuangan para tokoh
dalam mengusir penjajah Belanda
1.1.4
Menyebutkan tokoh – tokoh
perjuangan mengusir penjajah Jepang
1.1.5
Menguraikan perjuangan para tokoh
dalam mengusir penjajah Jepang
1.1.6
Menyebutkan kedudukan Jepang di
Indonesia
1.1.7
Menjelaskan kedudukan Jepang di
Indonesia
|
1.2 Menghargai
jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
|
1.2.1
Menyebutkan tokoh – tokoh
pergerakan nasional
1.2.2
Menguraikan riwayat tokoh – tokoh
pergerakan nasional
1.2.3
Menjelaskan perjuangan tokoh –
tokoh pejuang daerah
1.2.4
Menyebutkan tokoh – tokoh dalam
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
1.2.5
Menjelaskan peran Sumpah Pemuda
dalam mempersatukan Indonesia
1.2.6
Menunjukkan cara menghargai jasa
para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
|
1.3 Menghargai
jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
|
1.3.1
Menjelaskan usaha-usaha dalam
rangka persiapan kemerdekaaan
1.3.2
Mengidentifikas tokoh-tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
|
1.4 Menghargai
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
|
1.4.1 Menyebutkan
tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.2 Menceritakan
perjuangan yang dilakukan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.3 Menyebutkan
tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan di daerahnya
masing – masing
1.4.4 Menguraikan
peristiwa Margarana di Bali
|
Kelas
/ Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
perkembangan wilayah Indonesia,
kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta
Benua - Benua
|
1.1 Mendeskripsikan
perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia
|
1.1.1
Menjelaskan perubahan wilayah
provinsi di Indonesia
1.1.2
Menjelaskan perubahan wilayah
laut teritorial Indonesia
1.1.3
Menyebutkan perkembangan wilayah Indonesia
1.1.4
Menunjukkan perkembangan wilayah Indonesia
|
1.2 Membandingkan
kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga
|
1.2.1
Membedakan kenampakan alam Indonesia
dengan Negara – Negara tetangga
1.2.2
Membedakan keadaan sosial Indonesia
dengan Negara – Negara tetangga
1.2.3
Menunjukkan sikap waspada
terhadap gejala sosial di Indonesia
1.2.4
Menyebutkan dampak positif dari
gejala alam
1.2.5
Menyebutkan damapak negatif dari
gejala alam
1.2.6
Menyebutkan dampak positif dari
gejala sosial
1.2.7
Menyebutkan dampak negatif dari
gejala sosial
|
1.3 Mengidentifikasi
Benua - Benua
|
1.3.1
Menyebutkan nama- nama Benua yang
ada di dunia
1.3.2
Menunjukkan pada peta letak Benua
– Benua
1.3.3
Menyebutkan nama – nama Samudra
yang ada di dunia
1.3.4
Menunjukkan pada peta letak
Samudra – Samudra
1.3.5
Mengidentifikasi kenampakan alam
di masing – masing Benua
1.3.6
Mengidentifikasi kenampakan
buatan di masing – masing Benua
1.3.7
Menjelaskan perkembangan Negara –
Negara terkenal di masing – maisng Benua
1.3.8
Menggambar peta Benua – Benua
|
Kelas
/ Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1. Memahami
gejala alam yang terjadi di Indonesia
dan sekitarnya
|
1.1 Mendeskripsikan
gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga
|
1.1.1
Menyebutkan nama – nama Negara
tetangga Indonesia
1.1.2
Menunjukkan pada peta letak
Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.3
Menjelaskan pengertian gejala
alam
1.1.4
Menyebutkan gejala – gejala alam
yang ada di Indonesia
1.1.5
Menyebutkan gejala – gejala alam
yang ada di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.6
Membedakan ciri – ciri gejala
alam Indonesi a dengan Negara – Negara tetangga
1.1.7
Menyebutkan contoh sikap waspada
terhadap gejala alam Indonesia
|
1.2 Mengenal
cara – cara menghadapi bencana alam
|
1.2.1
Menyebutkan bencana alam yang
terjadi di Indonesia
1.2.2
Menyebutkan bencana alam yang
terjadi di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.2.3
Menjelaskan faktor – faktor
penyebab terjadinya bencana alam
1.2.4
Menjelaskan akibat dari bencana
alam
1.2.5
Menjelaskan cara menghadapi
bencana alam
|
2. Memahami
peranan bangsa Indonesia di Era Global
|
2.1 Menjelaskan
peranan Indonesia pada era
global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
|
2.1.1
Menjelaskan pengertian
globalisasi
2.1.2
Mengidentifikasi bukti – bukti
terjadinya globalisasi di lingkungan masyarakat setempat
2.1.3
Menjelaskan dampak positif dari
globalisasi
2.1.4
Menjelaskan dampak negatif dari
globalisasi
2.1.5
Menjelaskan peranan Indonesia di
Era Global
|
2.2 Mengenal
manfaat ekspor impor di Indonesia
sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
|
2.2.1
Menjelaskan pengertian ekspor
2.2.2
Menjelaskan pengertian impor
2.2.3
Menyebutkan jenis barang yang di
ekspor Indonesia ke luar negari
2.2.4
Menyebutkan jenis barang yang di
impor Indonesia
dari luar negeri
2.2.5
Menyebutkan manfaat kegiatan
ekspor impor bagi Indonesia
2.2.6
Menyebutkan dampak positif dari
kegiatan ekspor
2.2.7
Menyebutkan dampak negatif dari
kegiatan ekspor
2.2.8
Menyebutkan dampak positif dari
kegiatan impor
2.2.9
Menyebutkan dampak negatif dari
kegiatan impor
|
2.3 Merancang Jenis Penilaian Proses
dan Hasil Belajar Berupa Tes dan Non Tes
2.3.1 Pengertian Penilaian
Memang tidak
semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan
evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan
pengukuran dan penilaian. Yang akan dibahas saat ini adalah pengertian
penilaian. Dalam Suharsimi Arikunto (2008: 3) menilai adalah mengambil
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif.
Dari pengertian menilai itu dapat disimpulkan penilaian adalah proses
pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.
2.3.2 Jenis – jenis Penilaian
Ditinjau dari segi
kegunannya penilaian dibedakan menjadi 3 macam dalam Suharsimi Arikunto (2008:
33-41) yaitu:
1. Penilaian
diagnostik
Penilaian diagnostik adalah
penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga
berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.
2. Penilaian
formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah
formatif maka penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Penilaian formatif
diberikan pada akhir setiap program.
1) Manfaat
bagi siswa
a) Digunakan
untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyuluruh.
b) Merupakan
penguatan bagi siswa.
c) Usaha
perbaikan
d) Sebagai
diagnosis
2) Manfaat
bagi guru
a) Mengetahui
sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
b) Mengetahui
bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
c) Dapat
meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
3. Penilaian
sumatif
Penilaian sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah
program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah penilaian sumatif dapat
disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir
semester.
Manfaat tes sumatif ada
tiga yang penting adalah:
1) Untuk
menentukan nilai
2) Untuk
menentukan anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program
berikutnya.
3) Untuk
mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa,
pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah, pihak-pihak lain apabila siswa
tersebut akan pindah ke sekolah lain.
2.3.3 Standar Penilaian
Standar penilaian hasil
belajar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu standar penilaian acuan
patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN).
1. Penilaian
Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang
menggunakan criteria tertentu yang sudah ditetapkan sebagai acuan dalam
mengukur keberhasilan belajar siswa.
Tingkah laku yang harus dicapai itu tergambarkan
dalam kompetensi dasar sebagai penjabaran dari standar kompetensi. Oleh karena
rumusan tingkah laku pada kompetensi dasar masih bersifat umum, maka tingkah
laku tersebut dijabarkan pada sejumlah indicator hasil belajar. Dengan demikian
item tes disusun setelah indicator itu ditetapkan. Bisa terjadi satu indicator
diukur oleh lebih dari satu item tes.
Menurut Dick dan Carey (dalam Wina Sanjaya.2009:236)
menjelaskan bahwa PAP dapat digunakan bila guru menggunakan tes sebagai :
a. Tes
prasyarat (entry – behavior test)
Tes prasyarat digunakan
manakala guru ingin mengukur kemampuan yang dimiliki siswa sebagai syarat untuk
memiliki kemampuan lain. Misalnya siswa akan dapat menghitung perkalian 2 x 2
bila ia telah memahami lambang bilangan 2 dan lambang perkalian. Tes tentang
lambang bilangan dan lambang perkalian
merupakan tes prasyarat.
b. Tes
awal (pre test)
Tes awal adalah tes
yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan
mengenai hal – hal yang akan dipelajari.
c. Tes
akhir (post test)
Tes akhir adalah tes
yang digunakan untuk mengukur kompetensi yang dikuasai siswa seperti yang
dirumuskan dalam indicator hasil belajar.
d. Tes
pengukuran kemajuan (progress test )
Tes ini diberikan secara incidental
selama siswa sedang dalam proses mempelajari satu unit pelajaran.
2. Penilaian
Acuan Norma (PAN)
Penilaian
Acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok;
nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang
lain yang termasuk di dalam kelompok itu. Penilaian acuan norma (PAN) merupakan
pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu
tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama.
Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip
belajar kompetitif. Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku
pencapaian diadministrasi dan penampilan baku
normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi.
Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil
populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian
mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat
membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi
empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor,
merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor
rerata menentukan simpang baku
dan variannya .
Berikut
ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
a.
Penilaian
Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap
kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan
apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya
seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
b.
Penilaian
Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu
berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
c.
Nilai
hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan
penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk
kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
d. Penilaian Acuan Normatif memiliki
kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap
kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan
yang serius.
e.
Penilaian Acuan Normatif memberikan skor
yang menggambarkan penguasaan kelompok.
3. Persamaan dan Perbedaan PAP
dengan PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian
Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
a.
Penilaian
acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik
sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan
intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
b.
Kedua
pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak
dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa
yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
c.
Untuk
mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran sama-sama
nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan
dasar penulisan instrument.
d.
Keduanya
mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
e.
Keduanya
menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan
atau keterampilan.
f.
Keduanya
dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
g.
Keduanya
digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan kedua penilaian adalah
sebagai berikut:
a.
Penilaian
acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit
butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur
perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap
perilaku.
b.
Penilaian
acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan
penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh
setiap peserta tes.
c.
Penilaian
acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan
sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit.
Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan
perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
d.
Penilaian
acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan
terutama untuk penguasaan.
2.3.4
Penilaian
Hasil Belajar
A.
Ranah Penilaian Hasil Belajar
1.
Ranah Kognitif
a.
Pengetahuan (knowledge)
Dalam
taksonomi Bloom pengetahuan adalah tingkat kognitif yang paling rendah. Namun
demikian tingkat kognitif ini mutlak dikuasai untuk menuju tingkat berikutnya
yaitu pemahaman. Pengetahuan tercakup didalamnya proses mengenal dan mengungkap
kembali. Pada umumnya mengenal dan mengungkap kembali dikategorikan menjadi
satu jenis yakni ingatan.
b.
Pemahaman (comprehension)
Tingkat
yang selanjutnya adalah pemahaman. Pada tingkat ini siswa diminta untuk
membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau
konsep. Untuk dapat memahami dengan baik siswa harus dapat mengubung-hubungkan
pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya dengan konsep baru yang didapatkannya.
c.
Penerapan (application)
Pada
tahap ini siswa diminta untuk memilih suatu abstraksi tertentu secara tepat
untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya secara benar. Abstraksi
itu bisa saja berupa konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, atau cara.
d.
Analisis (Anlysis)
Analisis
merupakan tingkat yang kompleks karena memanfaatkan tiga tingkatan sebelumnya
yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Pada tingkat ini siswa diminta
untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep
dasar.
e.
Sintesis (Sythesis)
Sintesis
adalah penggabungan bagian-bagian yang spesifik untuk mengembangkan struktur
baru. Pada tingkat ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.
f.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi
ini menyangkut masalah benar/salah yang didasarkan atas dalil, hukum, prinsip
pengetahuan. Pada tingkat ini siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki untuk menilai suatu kasus. Tingkatan ini adalah tingkat berpikir
yang paling tinggi dan kompleks.
2. Ranah Afektif
Ranah
afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima dan menginternalisasikan
sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya, sehingga menjadi bagian yang menyatu
dengan dirinya. Perilaku afektif mencakup 5 tahapan perilaku, yakni:
a.
Penerimaan
Pada tahap yang
dasar ini, mulanya siswa menyadari akan sesuatu fenomena yang menjadi stimulus
baginya. Ia menerima dan memperhatikan stimulus tersebut.
b.
Respon
Pada
tahap ini secara intervalsiswa melibatkan diri dan berpartisipasi aktif
terhadap sesuatu yang menjadi stimulus baginya.
c.
Penghargaan
Pada
tahap ini siswa sudah memberikan nilai tertentu kepada sesuatu yang
diterimanya. Ia tidak hanya menerima atau menyetujui, tetapi sudah memberikan
penghargaan dan makna tertentu serta menjalin keterikatan.
d.
Pengorganisasian
Setelah
siswa memberikan penghargaan dan makna tertentu terhadap sesuatu yang ia
terima, kemudian ia mengorganisasikan hal tersebut kedalam sistem dan struktur
nilai yang sudah ia miliki. Jadi, pada tahap ini siswa mengkonseptualisasikan
suatu nilai dan mengorganisasikannya ke dalam sistem nilai yang sudah ada.
e.
Karakterisasi
Pada tahap siswa
mengintegrasikan dan menetapkan sesuatu nilai menjadi bagian terpadu dari
dirinya.
3.
Ranah Psikomotor
Ranah
psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya
tubuh atau bagian-bagiannya. Garis besar taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow adalah sebagai berikut:
a.
Gerak refleks adalah respon gerakan yang
tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
b.
Gerakan-gerakan yang menuntut kepada
keterampilan yang sifatnya kompleks.
c.
Kombinasi dari kemampuan kognitif dan
gerakan.
d.
Kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan
gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
e.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah, postur, dan sebagainya.
B.
Alat Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
hasil belajar berdasarkan alatnya
dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.
Tes
a.
Pengertian Tes
Menurut
Suharsimi Arikunto (2008: 33) tes adalah suatu alat pengumpul informasi tetapi
bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
b.
Jenis-jenis tes hasil belajar
Wina
Sanjaya (2009: 355-357) menyatakan bahwa jenis-jenis tes dapat ditinjau dari
beberapa segi yaitu:
1)
Tes berdasarkan jumlah peserta
a)
Tes kelompok adalah tes yang dilakukan
terhadap sejumlah siswa secara bersama – sama.
b)
Tes individu adalah tes yang dilakukan
kepada siswa secara perorangan.
2)
Tes standar dan tes buatan guru
a)
Tes standar adalah tes yang yang
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan
tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa
yang akan datang. Tes ini biasanya digunakan sebagai kepentingan seleksi
sehingga harus memiliki derajat validitas dan reliabilitas melalui serangkaian
uji coba, serta memiliki tingkat kesulitan dan daya pembeda.
b)
Tes buatan guru adalah tes yang disusun
oleh guru untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh guru yang
bersangkutan. Tes ini biasanya tidak perlu memerhatikan tingkat validitas dan
reliabilitas karena tes ini hanya mencakup materi terbatas.
Perbedaan
antara tes standar dengan tes buatan guru
Tes
standar
|
Tes
buatan guru
|
1. didasarkan
atas bahan dan tujuan umum dari sekolah – sekolah
|
1. didasarkan
atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri
|
2. mencakup
aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir
tes untuk setiap keterampilan atau topic
|
2. hanya
mencakup pengetahuan dan keterampilan yang sempit
|
3. disusun
dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes
|
3. disusun
sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain atau tenaga
ahli
|
4. menggunakan
butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi, sebelum menjadi
sebuah tes
|
4. jarang
menggunakan butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi
|
5. mempunyai
reliabilitas yang tinggi
|
5. mempunyai
reliabilitas yang sedang atau tinggi
|
6. dimungkinkan
untuk menggunakan norma umum
|
6. norma
kelompok terbatas kelas tertentu
|
3)
Tes berdasarkan pelaksanaannya
a)
Tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah item
soal dengan cara tertulis. Tes tulisan ada dua jenis yaitu:
(1)
Tes esai adalah bentuk tes dengan cara
siswa diminta menjawab pertanyaan secara terbuka seperti menjelaskan atau
menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto
(2008: 163-164) kebaikan dan keburukan dari tes esai adalah sebagai berikut:
(a) Kebaikan tes esai.
Kebaikan – kebaikan tes
esai adalah sebagai berikut:
1.
Mudah disiapkan dan disusun
2.
Tidak memberi banyak kesempatan untukl
berspekulasi atau untung – untungan
3.
Mendorong siswa untuk berani
mengemukakan pendapatserta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
4.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan maksudnya dengan gaya
bahasa dan caranya sendiri
5.
Dapat diketahui sejumlah mana siswa
mendalami sesuatu masalah yang dites
(b) Keburukan tes esai
1.
Kadar validitas dan reliabilitas rendah
karena sukar diketahui segi – segi mana pengetahuan yang telahg dikuasai
2.
Kurang representatif dalam mewakili
seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya terbatas
3.
Cara memeriksanya banyak dipengaruhi
unsure subjektif
4.
Pemeriksaannya lebih sulit karena
membutuhkan banyak pertimbangan
5.
Waktu koreksinya lama dan tidak bisa
diwakilkan kepada orang lain
(c) Petunjuk penyusunan
1.
Hendaknya soal – soal tes dapat meliputi
ide – ide pokok dari bahan yang akan diteskan, dan kalau mungkin disusun soal
yang sifatnya komprehensif
2.
Hendaknya soal todak mengambil kalimat –
kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan
3.
Pada waktu menyusun, soal – soal itu
sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaian
4.
Hendaknya diusahakan agar pertanyaan
bervariasi antara “Jelaskan” , “Mengapa”, “Bagaimana”, “Seberapa jauh”, agar
dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan
5.
Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian
rupa sehingga mudah dipahami
6.
Hendaknya ditegaskan model jawaban yang
dikehendaki oleh penyusun
(d). Contoh tes esai
1. Apakah yang dimaksud dengan
Globalisasa?
2. Bagaimana sikapmu terhadap arus
Globalisasi ?
(2) Tes objektif
Adalah bentuk tes yang
mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Menurut Suharsimi
Arikunto (2008: 164-165) kebaikan dan kelemahan dari tes objektif adalah
sebagai berikut:
(a)
Kebaikan tes objektif
1.
Lebih representatif mewakili isi dan
luas bahan
2.
Penilaian lebih objektif
3.
Lebih mudah dan cepat cara
pemeriksaannya
4.
Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada
orang lain
(b)
Keburukan tes objektif
1.
Persiapan untuk penyusunan tes lebih
sulit karena soalnya banyak
2.
Soal – soalnya cenderung untuk
mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
3.
Banyak kesempatan untuk main untung –
untungan
4.
Kerjasama antar siswa pada waktu
mengerjakan soal tes lebih terbuka
(c)
Macam – macam tes objektif
1.
Tes benar – salah (true – false)
Soal–soalnya berupa
pernyataan– pernyataan. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai
masing–masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar dan melingkari
huiruf S jika pernyataan itu salah. Kebaikan dari tes ini adalah:
a.
Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak
banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaan – pertanyaan singkat
b.
Mudah menyusunnya
c.
Dapat digunakan berkali – kali
d.
Dapat dilihat secara cepat dan objektif
e.
Petunjuk cara mengerjakannya mudah
dimengerti
Sedangkan
keburukannya adalah:
a.
Sering membingungkan
b.
Mudah ditebak / diduga
c.
Banyak masalah yang tidak dapat
dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah
d.
Hanya dapat mengungkapkan daya ingatan
dan pengenalan kembali
Berikut
ini adalah petunjuk penyusunan tes benar-salah.
a.
Tulislah huruf B – S pada permulaan
masing – masing item dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai
b.
Usahakan agar jmlah butir soal yang
harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S
c.
Hindari item yang masih bisa
diperdebatkan
d.
Hindari pertanyaan yang persis dengan
buku
e.
Hindari kata–kata yang menunjukkan
kecenderungan memberi saran
Cara mengolah skor :
Rumus :
S = R
Yang dihitung hanya
yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar
(d)
Contoh soal
1.
B – S
Menjual barang atau jasa ke luar negeri disebut Ekspor
2.
B – S Manfaat utama dari kegiatan impor
adalah memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat di negaranya
2.
Tes pilihan ganda (multiple choice)
Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam tes pilihan ganda :
a.
Instruksi pengerjaannya harus jelas
b. Dalam
tes pilihan ganda hanya ada 1 jawaban yang benar
c. Kalimat
pokoknya hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangkaian manapun yang dapat
dipilih
d. Usahakan
menghindari penggunaan bentuk negative dalam kalimat pokoknya
e. Kalimat
pokok dalam setiap butir soal, hendaknya tidak tergantung pada butir – butir
soal lain
f. Dilihat
dari segi bahasa, butir – butir soal jangan terlalu sukar
Selain
hal-hal di atas ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni:
a.
Menelaah kurikulum dan buku pelajaran
b.
Merumuskan tujuan dan indikator
c.
Membuat kisi-kisi atau blueprint alat penilaian
d.
Menulis soal-soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah dibuat
Contoh :
a.
Kisi
– kisi
No
|
Indikator
|
Aspek prilaku
|
Jumlah
|
1
|
Menjelaskan
pengertian globalisasi
|
C 1 (ingatan )
|
1
|
|
Total
|
|
1
|
b.
Soal
1. Proses
mendunia dalam segala aspek kehidupan disebut …
a. Globalisasi
b. Teknologi
c. Komunikasi
d. Global
c.
Cara mengolah skor :
Rumus :
S = R
Yang dihitung hanya
yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar
3.
Menjodohkan (matching test)
Matching test adalah
mencocokkan, memasangkan, menjodohkan satu seri pertanyaan dengan satu seri
jawaban. Petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan dalam penyusunan tes
menjodohkan adalah:
(a)
Seri pertanyaan – pertanyaan dalam
matching test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal. Sebab pertanyaan –
pertanyaan yang banyak itu kan
membingungkan siswa. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan 2 seri.
(b)
Jumlah jawaban yang harus dipilih harus
lebih banyak daripada jumlah soalnya. Dengan demikian siswa dihadapkan kepada
banyak pilihan yang semuanya mempunyai kemungkinan benarnya sehingga siswa
terpaksa lebih mempergunakan pikirannya.
(c)
Antara item – item yang bergabung dalam
satu seri matching test harus merupakan pengertian – pengertian yang benar –
benar homogen.
Cara mengolah skor :
Rumus :
S = R
Yang dihitung hanya
yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar
Contoh soal :
1.
Sungai Irrawadi berada di Negara … a. Indonesia
2.
Sungai Chaopraya berada di Negara … b. Malaysia
3.
Sungai Begawan solo berada di Negara … c. Filipina
d.
Myanmar
e.
Thailand
4. Tes
isian (completion test)
Completion test adalah
test yang kalimat – kalimatnya tidak lengkap atau ada yang hilang dan siswa
bagian yang hilang tersebut dengan jawabannya. Petunjuk-petunjuk yang harus
diperhatikan dalam penyususnan tes isian adalah:
(a)
Tidak dapat merencanakan lebih dari satu
jawaban yang kelihatan logis
(b)
Jangan mengutip kalimat / pernyataan
yang tertera di buku
(c)
Diusahakan semua tempat kosong sama
panjang
(d)
Diusahakan setiap pernyataan jangan
mempunyai lebih dari satu tempat kosong
(e)
Jangan memulai dengan tempat kosong
Cara mengolah skor :
Rumus :
S = R
Yang dihitung hanya yang
betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar
Contoh soal :
1. Negara
anggota ASEAN yang keadaan Geografisnya sama dengan Indonesia adalah …
2. Masalah
kependudukan di Negara – Negara Asia Tenggara berupa…
a. Tes
lisan
Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa
secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa
verbal penilai dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang konsep.
Keunggulan lain dari tes lisan adalah memungkinkan untuk melakukan pengecekan
dan tidak ada kesempatan untuk menyontek. Sedangkan tes perbuatan (perfomence)
adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakala kita ingin mengetahui
kemampuan dan keterampilan seseorang mengenai sesuatu.
2.
Non Tes
1)
Pengertian
Non tes adalah alat
evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk
sikap, minat, dan motivasi.
2)
Jenis – jenis non tes
a. Observasi
Observasi adalah teknik penilaian dengan
cara mengamati tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Observasi ada 2 jenis yaitu :
(1)
Observasi partisifasif adalah observasi
yang dilakukan dengan menempatkan observer sebagai bagian dari kegiatan
observasi yang dilakukan.
(2)
Observasi nonpartisifasif adalah observasi
yang dilakukan dengan ara observer murni artinya observer dalam melakukan
pengamatan tidak aktif sebagai bagian dari kegiatan observasi, tetapi berperan
hanya sebagai pengamat saja.
Untuk
kepentingan observasi diperlukan pedoman observasi seperti ;
1.
Ceklist
Ceklist
atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek
yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau tidak
adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Ceklist ada dua bentuk
yaitu :
a) Ceklist
individu digunakan untuk mencatat ada atau tidak aspek yang akan dievaluasi
pada seseorang
Contoh ceklist individu
CEKLIST
INDIVIDU
Nama
Observant :
No Stb. :
Tempat
Observasi :
Waktu
Observasi :
Observer :
Topik Observasi
:
No
|
Aspek yang
diobservasi
|
Hasil
observasi
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
|
b) Ceklist
Kelompok digunakan untuk mencatat kegiatan individu dalam suatu kelompok.
Contoh ceklist kelompok
CEKLIST
KELOMPOK
Jenis
Kegiatan : Diskusi kelompok
Tempat
Observasi :
Waktu
Observasi :
Nama
Observer :
No
|
Aspek yang
dinilai
|
Nama
peserta
|
Budi
|
Oni
|
Susi
|
Oka
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
2.
Catatan anekdot
Catatan
anekdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian – kejadian yang sifatnya
luar biasa, sehingga dianggap penting. Dalam penelitian seperti studi kasus
catatan anekdot ini sanagt diperlukan untuk megumpulkan data – data yang
dianggap penting dari kasus yang diteliti. Agar data yang diperlukan itu utuh
sebaiknya penelii mencatat peristiwa itu ketika kejadian berlangsung.
3.
Skala penilaian
Skala
penilaian pada dasarnya hamper sama dengan daftar cek, hanya saja aspek yang
diteliti / diobservasi dijabarkan dalam bentuk skala atau criteria – criteria
tertentu.
Contoh skala penilaian
SKALA
PENILAIAN
Nama
Observant :
No Stb :
Tempat
Observasi :
Waktu
Observasi :
Observer :
Topik
Observasi :
No
|
Aspek yang
diobservasi
|
Alternatif
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
Ket :
1.
Sangat tidak suka
2.
Tidak suka
3.
Biasa
4.
Suka
5.
Sangat suka
|
b. Wawancara
Wawancara
adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai.
Dilihat dari sifatnya wawancara terdiri dari :
(1)
Wawancara langsung adalah pewawancara
melakukan komunikasi langsung dengan subjek yang ingin dievaluasi
(2)
Wawancara tidak langsung adalah
pewawancara mengumpulkan data subjek melalui perantara
Dilihat dari
cara pelaksanaannya wawancara dapat dibedakan menjadi:
(1)
Wawancara insidental adalah wawancara
yang dilakukan sewaktu – waktu bila
dianggap perlu
(2)
Wawancara berencana adalah wawancara
yang dilaksanakan secara terencana, direncanakan waktu, tempat, materi wawancarannya.
Selain itu juga wawancara dapat dibedakan
menjadi 2 lagi yaitu wawancara bebas dan
wawancara terpimpin. Wawancara bebas adalah wawancara yang respondennya
mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan
– patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi. Sedangkan wawancara terpimpin
yaitu wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan
pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini
responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah
dipersiapkan oleh penanya.
c. Kuesioner
Kuesioner
sering juga disebut angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang
harus diisi oleh orang lain yang akan diukur. Dengan kuesioner ini orang dapat
diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau
pendapatnya, dan lain – lain.
Kuesioner
ditinjau dari segi yang menjawab :
(1)
Kuesioner langsung
Jika kuesioner tersebut
dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang
dirinya.
(2)
Kuesioner tidak langsung
Kuesioner yang
dikirimkan dan diisi oleh bukan orang ynag dimintai keterangannya.
Kuesioner
ditinjau dari segi cara menjawab :
(1)
Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup
adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap
sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilihnya.
(2)
Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka
adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas
mengemukakan pendapatnya.
3)
Penilaian
Proses
1. Penilaian Fortofolio
a. Pengertian
Penilaian Fortofolio
b. Menentukan
kriteria dan format penilaian
Kriteria penilaian
disusun sebagai standar peyokan untuk guru dalam menetukan keberhasilan proses
dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang akan dinilai. Adapaun aspek-aspek
yang dinilai tersebut sangat tergantungpada jenis kompentisi yang diharapkan.
Selanjutnya, kriteria itu disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas. Kriteria
penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar
dan kriteria untuk hasil belajar. Proses
penyelesaian, dan lain sebagainya. Sedangkan, kriteria dilihat dari
hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambarkan kompetensi.
Contoh Format Penilaian Portofolio
Proses Belajar Siswa
Aspek
yang dinilai:
Motivasi
Belajar
|
Nama : Nyoman Sulewati
Tanggal : 18 Mei 2011
Mata
Pelajaran: IPS
|
Indikator
|
Kriteria
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
Keantusiasan dalam belajar
|
|
|
|
Ö
|
|
2.
Partisipasi dalam kegiatan diskusi
|
|
|
|
Ö
|
|
3.
Keseriusan dalam penyelesaian tugas
|
|
|
|
Ö
|
|
4.
Ketekunan dalam belajar
|
|
|
|
Ö
|
|
Komentar
Orangtua:
|
Komentar
Guru:
Dalam
proses pembelajaran IPS Nyoman Sulewati menunjukkan motivasi belajar yang tinggi.
Pertahankan
motivasi belajarnya!
|
Contoh Format Penilaian Portofolio
Hasil Belajar Siswa
Kompetensi
Dasar:
Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya setempat
|
Nama : Nyoman Sulewati
Tanggal : 18 Mei 2011
Mata
Pelajaran: IPS
|
Indikator
|
Kriteria
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
Menjelaskan poengertian Bhineka
Tunggal Ika
|
|
|
|
Ö
|
|
2.
Menjelaskan tentang keragaman
suku bangsa
|
|
|
Ö
|
|
|
3.
Mengidentifikasi keragaman suku
bangsa yang ada di Indonesia
|
|
|
|
Ö
|
|
4.
Menyebutkan suku bangsa di daerah
tempat tinggalnya
|
|
|
|
Ö
|
|
Komentar
Orangtua:
|
Komentar
Guru:
Kemampuan
Nyoman Sulewati dalam menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya setempat.
Pertahankan!
|
Contoh Format Penilaian Portofolio Hasil
Karya Siswa
Kompetensi
Dasar:
Membaca
peta lingkunagan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala
sederhana
|
Nama : Nyoman Sulewati
Tanggal : 18 Mei 2011
Mata
Pelajaran: IPS
|
Indikator
|
Kriteria
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
Menentukan skala pembuatan peta
yang akan digunakan
|
|
|
|
Ö
|
|
2.
Menggambar peta provinsi Bali
|
|
|
Ö
|
|
|
3.
Menuliskan simbol-simbol pada peta
yang telah dibuat
|
|
|
|
Ö
|
|
Komentar
Orangtua:
|
Komentar
Guru:
Nyoman
Sulewati berhasil menggambar peta pulau Bali
dan menuliskan simbol-simbol pada peta yang telah dibuat.
Tingkatkan
terus!
|
c. Pengamatan
dan Penentuan Bahan Portofolio
Tidak
semua bahan dokumen dimasukkan sebagai bahan portofolio. Portofolio biasanya
hanya memuat dokumen yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu
perkembangan dan perubahan yang terjadi.
Terdapat
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan
bahan portofolio sebagai berikut.
1) Dokumen
yang ditetapkan sebagai bahan portofolio adalah mewakili gambaran kemampuan
siswa yang sesungguhnya.
2) Dokumen
dipilih karena dapat menggambarkan perkembangan perubahan dan kemmapuan siswa
dari awal sampai akhir.
3) Dokumen
dipilih karena keterkesanan siswa akan karya yang dihasilkan. Oleh karena itu,
siswa perlu dimintai komentar serta
alasan – alasan mengapa ia menentukan dokumen tersebut yang dimasukkan.
4) Dokumen
dipilih karena pertimbangan kesesuaiannya dengan kompetensi yang harus dicapai
sesuai dengan kurikulum.
5) Dokumen
dipilih karena dilihat dari segi kepraktisan dan segi artistik portofolio.
d. Menyusun
Dokumen Portofolio
Setelah
menyusun bahan portofolio, selanjutnya membuat folder atau format yang
dilengkapi dengan :
1) Identitas
siswa.
2) Mata
pelajaran.
3) Daftar
isi dokumen.
4) Isi
dokumen beserta komentar – komentar baik guru maupun orang tua.
2.
Penilaian Proyek
Proyek
adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek juga akan memberikan informasi
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk
mengkomunikasikan informasi.
Contoh Penilaian Proyek
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Jenjang : SD
Kelas /
Semester : IV/1I
Contoh Kompetensi Dasar : Mengenal
aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain
didaerahnya
Indikator :
-
Menjelaskan pengertian pasar
-
Mengidentifikasi jenis pasar dan barang yang diperjual belikan
-
Memperagakan proses transaksi di pasar
-
Menggambar daerah pasar terdekat
Contoh proyek/tugas :
Siswa ditugaskan untuk mengamati
pasar terdekat yang ada di daerahnya dan mengamati berbagai kegiatan yang ada
di pasar itu.
1. Pencatatan Kegiatan oleh Siswa
Nama Kelompok: Mawar Merah
Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V
|
|
ASPEK
|
KRITERIA
|
MUDAH
|
SEDANG
|
SUKAR
|
1. Menyusun
daftar pertanyaan utuk wawancara
2. Menyusun
laporan
3. pengamatan
|
|
|
|
Nama Kelompok: Mawar Merah
Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V
|
|
1. Bagaimana
kerja sama antaranggota kelompok mawar merah? (sangat baik – baik – tidak
baik)
2. Bagaimana
tingkat hasil kerja kelompok? (sangat baik – baik – tidak baik)
3. Bagian
mana dari kerja kelompok mawar merah yang terbaik?
……………………………………………………………………………………
4. Bagaimana
agar hasil kerja kelompok mawar merah dapat ditingkatkan?
…………………………………………………………………………………….
5.
Jika ditempatkan dalam skala (1 –
10), kelompok mawar merah ada di posisi berapa?
……………………………………………………………………………………..
|
2.
Pencatatan
Kegiatan Oleh guru
Nama Kelompok
|
Aspek
|
Kriteria
|
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
1……………..
|
a.
kerja sama
b.
tingkat
hasil kerja
c.
sikap
positif terhadap tugas
|
|
|
|
|
2………………
|
a.
kerja sama
b.
tingkat
hasil kerja
c.
sikap positif terhadap tugas
|
|
|
|
Dst.
|
|
|
|
|
Format
Penyekoran Tugas Proyek
ASPEK
|
KRITERIA DAN SKOR
|
3
|
2
|
1
|
Menyusun daftar pertanyaan untuk
wawancara
|
Jika penyusunan daftar
pertanyaan sesuai tahapan- tahapan
|
Jika penyusunan daftar pertanyaan
tidak sesuai dengan tahapan-tahapan
|
Jika tidak penyusunan daftar
pertanyaan-pertanyaan
|
Menyusun
laporan
|
Jika menyusun laporan sesuai
dengan format yang diberikan
|
Jika menyusun laporan tidak sesuai
dengan format yang diberikan
|
Jika tidak menyusun laporan
|
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Cara
menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian adalah pertama mengidentifikasi
kata – kata untuk indicator kompetensi, dan kedua mengembangkan kalimat
indikator.
Penilaian hasil belajar
a.
Penilaian hasil belajar berupa tes
1) tes
berdasarkan jumlah peserta
a) tes kelompok
b) tes individu
2) tes standar
dan tes buatan guru
a) tes standar
b) tes buatan
guru
3) tes
berdasarkan pelaksanannya
a) tes tulisan
(1)
tes esai
(2)
tes objektif
b)
tes lisan
b.
Penilaian hasil belajar berupa non tes
1) Observasi
2) Wawancara
3) Kuesioner
Penilaian proses
a.
Penilaian portofolio
b. Penilaian
proyek
3.2
Saran
1. Guru maupun calon guru harus
memahami cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian.
2. Guru maupun calon guru harus
memahami bentuk-bentuk penilaian hasil belajar serta merancang penilaian dengan
baik.
3. Guru maupun calon guru harus
memahami bentuk-bentuk penilaian proses serta merancang penilaian dengan baik.