Sabtu, 01 Juni 2013

MENYUSUN TES



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh satuan pendidkan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik, dan diberlakukan bagi selrh anak bangsa di seluruh tanah air.
Karena kurikulum dibuat secara sentralistik, setiap satuan pendidikan diharuskan untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang disusun oleh pemerintah pusat menyertai kurikulum tersebut. Dalam hal ini, setiap sekolah tinggal menjabarkan kurikulum tersebut di sekolah masing-masing, dan biasanya yang banyak berkepentingan adalah guru.
Kurikulum yang dibuat oleh pusat (BSNP) meliputi standar isi, standar kelulusan, standar pelayanan minimal, dan standar poses. Yang harus dijabarkan lagi oleh setiap satuan pendidikan adalah standar isi yang memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemudian standar isi ini dikembangkan lagi menjadi silabus oleh setiap satuan pendidikan. Dalam silabus komponen-komponen yang harus termuat didalamnya adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, media dan sumber belajar. Beberapa hal yang harus dipahamidalam menyusun silabus adalah cara mengembangkan standar kompetensi dasar menjadi kompetensi dasar, cara mengembangkan kompetensi dasar menjadi materi pokok dan indikator.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara mengembangkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian, dan penilaian hasil belajar serta penilaian proses.  Hal terebut harus dipahami agar dapat menyusun silabus dengan baik dan benar.
   
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian?
2.      Bagaimana merancang sebuah penilaian proses dan hasil belajar berupa tes dan nontes?
               
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah dan latar belakang dapat ditentukan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian.
2. Untuk mengetahui cara merancang penilaian hasil belajar dan proses berupa tes dan nontes.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Penjabaran Kompetensi Dasar  Menjadi Indikator Pencapaian
2.1.1    Pengertian SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar)
           Standar kompetensi adalah kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi (dalam Mulyasa, E, 2010 : 139).
           Perumusan kompetensi dasar adalah perpatokan pada standar kompetensi, dimana isi dari kompetensi dasar menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dicapai sesuai dengan standar kompetensinya.

2.1.2        Pengertian Indikator
           Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran (dalam Mulyasa, E, 2010 : 139). Petunjuk dalam merumuskan indikator adalah :
1.      Indicator dirumuskan dalam bentuk perubahanperilaku yang dapat diukur keberhasilannya
2.      Perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar
3.      Sebaiknya setiap indicator hanya mengandung satu bentuk perilaku



2.1.3        Cara Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Kompetensi
Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitannya dengan KTSP ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan Kompetensi Dasar kedalam Indikator Kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran dan acuan penilaian.
A.    Daftar kata –kata operasional untuk indicator
           Berikut adalah kata – kata operasional yang dapat digunakan untuk indicator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor (Moore,2001:92-94, Rosyada, 2004: 140-142 dalam E. Mulyasa, 2010:139-141)

No
Aspek
Kompetensi
Indikator Kompetensi
1
Kognitif
Knowledge
(Pengetahuan)






Comprehension
(Pemahaman)







Application
(Penerapan)





Analysis (Analisis)

Synthesis
(Sintesis)



Evaluation
(Evaluasi)
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.

Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukan pendapat, menjelaskan

Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, menghitungkan

Menguraikan, membagi – bagi, memilih, membedakan

Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan

Mengkritisi,menafsirkan, mengadili, memberikan evaluasi

2
Afektif
Receiving
(Penerimaan)


Responding
(Menanggapi)



Valuing
(Penanaman nilai)


Organization
(pengorganisasian)



Characterization
(karakterisasi)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan

Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, menampilkan

Menginisiasi, mengandung, melibatkan, mengusulkan, melakukan

Memverifikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, mempengaruhi

Menggunakan nilai – nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai – nilai yang sudah di yakini

3
Psychomotor
(Gerak Jiwa)
Observing
(Pengamatan)




Imitation
(Peniruan)




Practicing
(pembiasaan)



Adapting
(Penyesuaian)
Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap – tahap sebuah perbuatan, member perhatian pada sebuah artikulasi

Melatih, mengubah, membongkar sebuah, membangun kembali sebuah struktur, meggunakan sebuah model

Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten

Menyesuaikan model, mengembangkan model, menerapkan model
  
B.     Contoh cara menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indicator kompetensi
1.      Mengidentifikasi kata – kata untuk indicator kompetensi
Cara atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indicator kompetensi adalah menambah kolom di sebelah kanan pada format standar kompetensi dan kompetensi dasar, seperti berikut ini :
Contoh Kompetensi Dasar menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD

Kelas/semester : IV/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
1.1   Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

1.1.1         Menjelaskan
1.1.2         Menunjukkan
1.1.3         Menunjukkan
1.1.4         Menyebutkan
1.1.5         Menggambarkan
1.1.6         Menuliskan

1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya

1.2.1        Mengidentifikasi
1.2.2        Mengidentifikasi
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menguraikan
1.3  Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

1.3.1        Menjelaskan
1.3.2        Menyebutkan
1.3.3        Mengidentifikasi
1.3.4        Menyebutkan
1.3.5        Menunjukkan
1.3.6        Menguraikan
1.3.7        Menjelaskan

1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)

1.4.1        Menjelaskan
1.4.2        Menjelaskan
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menunjukkan
1.4.5        Menjelaskan
1.4.6        Mengidentifikasi
1.4.7        Menyebutkan
1.4.8        Mengemukakan
1.4.9        Menunjukkan

1.5  Menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya

1.5.1        Mengidentifikasi
1.5.2        Menyebutkan
1.5.3        Menyebutkan 
1.5.4        Menguraikan
1.5.5        Menguraikan
1.5.6        Menyebutkan
1.5.7        Menunjukkan

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
1.6.1    Menjelaskan
1.6.2    Menyebutkan
1.6.3    Menyebutkan
1.6.4    Menunjukkan
1.6.5    Menjelaskan
1.6.6    Menunjukan


Kelas / Semester : IV/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Mengenal sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
1.1.1        Menjelaskan
1.1.2        Menyebutkan
1.1.3        Mengindentifikasi
1.1.4        Memperagakan
1.1.5        Mengemukakan
1.1.6        Menggambar

1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1.2.1        Menjelaskan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menguraikan
1.2.4        Menggambar
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menyebutkan

1.3  Mengenal perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman menggunakannya

1.3.1        Menjelaskan
1.3.2        Mengidentifikasi
1.3.3        Membedakan
1.3.4        Menyebutkan
1.3.5        Membedakan
1.3.6        Menunjukkan
1.3.7        Menyebutkan
1.3.8        Membedakan
1.3.9        Menceritakan

1.4  Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

1.4.1        Menjelaskan
1.4.2        Mengidentifikasi
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menyebutkan


Kelas / Semester : V/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada  masa Hindu –  Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia











1.1  Mengenal makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.1.1        Mengidentifikasi
1.1.2        Mengidentifikasi
1.1.3        Menyebutkan
1.1.4        Menyebutkan
1.2  Menceritakan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menceritakan
1.2.4        Menceritakan

1.3  Mengenal  keragaman kenampakan alan dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya

1.3.1        Mengidentifikasi
1.3.2        Menunjukkan
1.3.3        Mengidentifikasi
1.3.4        Menjelaskan
1.3.5        Menjelaskan
1.3.6        Menyebutkan
1.3.7        Menjelaskan
1.3.8        Menyebutkan
1.3.9        Menjelaskan

1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1.4.1        Menyebutkan
1.4.2        Menunjukkan 
1.4.3        Menunjukkan
1.4.4        Menyebutkan
1.4.5        Menunjukkan
1.4.6        Menunjukkan
1.4.7        Menunjukkan

1.5  Mengenal jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
1.5.1        Mengidentifikasi
1.5.2        Menjelaskan
1.5.3        Menyebutkan
1.5.4        Menjelaskan
1.5.5        Menyebutkan
1.5.6        Menjelaskan
1.5.7        Menyebutkan
1.5.8        Mengamati


Kelas / Semester : V/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
1.1  Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

1.1.1        Menjelaskan
1.1.2        Menyebutkan
1.1.3        Menguraikan
1.1.4        Menyebutkan
1.1.5        Menguraikan
1.1.6        Menyebutkan
1.1.7        Menjelaskan

1.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menguraikan
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menjelaskan
1.2.6        Menunjukkan

1.3  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasi-kan kemerdekaan
1.3.1       Menjelaskan
1.3.2       Mengidentifikasi
1.3.3       Menunjukkan
1.4  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.1        Menyebutkan
1.4.2        Menceritakan
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menguraikan


Kelas / Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta Benua – Benua





1.1  Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia
1.1.1       Menjelaskan
1.1.2       Menjelaskan
1.1.3       Menyebutkan
1.1.4       Menunjukkan
1.2  Membandingkan kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga
1.2.1        Membedakan
1.2.2        Membedakan
1.2.3        Menunjukkan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menyebutkan
1.2.7        Menyebutkan
1.3  Mengidentifikasi Benua - Benua
1.3.1        Menyebutkan
1.3.2        Menunjukkan
1.3.3        Menyebutkan
1.3.4        Menunjukkan
1.3.5        Mengidentifikasi
1.3.6        Mengidentifikasi
1.3.7        Menjelaskan
1.3.8        Menggambar

Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
1.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga

1.1.1        Menyebutkan
1.1.2        Menunjukkan
1.1.3        Menjelaskan
1.1.4        Menyebutkan
1.1.5        Menyebutkan
1.1.6        Membedakan
1.1.7        Menyebutkan

1.2  Mengenal cara – cara menghadapi bencana alam
1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menjelaskan
1.2.5        Menjelaskan

2.      Memahami peranan bangsa Indonesia di Era Global
2.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
2.1.1        Menjelaskan
2.1.2        Mengidentifikasi
2.1.3        Menjelaskan
2.1.4        Menjelaskan
2.1.5        Menjelaskan
2.2  Mengenal manfaat ekspor impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
2.2.1        Menjelaskan
2.2.2        Menjelaskan
2.2.3        Menyebutkan
2.2.4        Menyebutkan
2.2.5        Menyebutkan
2.2.6        Menyebutkan
2.2.7        Menyebutkan
2.2.8        Menyebutkan
2.2.9        Menyebutkan

1.      Mengembangkan kalimat indikator
           Setelah indicator kompetensi dari kompetensi dasar ayang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indicator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar sebagai berikut :
Contoh menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD
Kelas/ semester : IV / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi






























































































































1.1   Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

1.1.1         Menjelaskan pengertian peta
1.1.2         Menunjukkan letak kabupaten/kota pada peta
1.1.3         Menunjukkan letak provinsi pada peta
1.1.4         Menyebutkan kabupaten / kota yang ada di provinsi Bali
1.1.5         Menggambarkan peta provinsi Bali
1.1.6         Menuliskan symbol pada peta yang telah dibuat

1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya

1.2.1        Mengidentifikasi berbagai kenampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalmu
1.2.2        Mengidentifikasi berbagai kenampakan alamn yang ada di kabupaten / kota lain
1.2.3        Menjelaskan keragaman sosial  budaya
1.2.4        Menyebutkan keragaman budaya di kabupaten / kota daerah tempat tinggal siswa
1.2.5        Menyebutkan keragaman budaya dikabupaten / kota lain
1.2.6        Menguraikan pengaruh hubungan kenampakan alam dengan keragaman sosial budaya
1.3  Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

1.3.1        Menjelaskan pengertian sumber daya alam
1.3.2        Menyebutkan jenis – jenis sumber daya alam
1.3.3        Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.3.4        Menyebutkan sumber daya alam yang di miliki masing – masing kabupaten di Bali
1.3.5        Menunjukkan persebaran sumber daya alam pada peta
1.3.6        Menguraikan manfaat sumber daya alam
1.3.7        Menjelaskan hubungan manfaat sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggal siswa
1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)

1.4.1        Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika
1.4.2        Menjelaskan tentang keragaman suku bangsa
1.4.3        Menyebutkan suku bangsa di daerah tempat tinggal siswa
1.4.4        Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa
1.4.5        Menjelaskan keragaman budaya
1.4.6        Mengidentifikasi keragaman budaya yang  ada di Indonesia
1.4.7        Menyebutkan keragaman budaya di daerah tempat tinggal siswa
1.4.8        Mengemukakan pendapat tentang cara melastarikan keragaman budaya di daerah tempat tinggal siswa
1.4.9        Menunjukkan sikap menghargai keragaman budaya
1.5  Menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya

1.5.1        Mengidentifikasi berbagai peninggalan sejarah yang ada di Indonesia
1.5.2        Menyebutkan peninggalan sejarah yang ada di tempat tinggal siswa
1.5.3        Menyebutkan peninggalan sejarah yang ada di masing – masing kabupaten di Bali 
1.5.4        Menguraikan sejarah dari peninggalan sejarah di daerah tempat tinggal siswa
1.5.5        Menguraikan sejarah dari peninggalan sejarah di masing – masing kabupaten di Bali
1.5.6        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah
1.5.7        Menunjukkan sikap menghargai peninggalan sejarah di Bali

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
1.6.1    Menjelaskan pengertian pahlawan
1.6.2    Menyebutkan pahlawan – pahlawan di daerah tempat tinggal siswa
1.6.3    Menyebutkan pahlawan – pahlawan yang ada di Bali
1.6.4    Menunjukkan sikap meneladani kepahlawanan
1.6.5    Menjelaskan pengertian patriotisme
1.6.6    Menunjukan sikap meneladani patriotisme

Kelas / Semester : IV/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Mengenal sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi






































































1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
1.1.1        Menjelaskan pengertian pasar
1.1.2        Menyebutkan beberapa pasar yang ada di daerahnya
1.1.3        Mengindentifikasi jenis pasar dengan barang yang diperjualbelikan
1.1.4        Memperagakan proses terjadinya transaksi
1.1.5        Mengemukakan pendapat tentang hasil pengamatan tentang berbagai kegiatan di pasar
1.1.6        Menggambar denah pasar terdekat
1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1.2.7        Menjelaskan pengertian koperasi
1.2.8        Menyebutkan nama koperasi yang diketahui siswa yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.2.9        Menguraikan arti dari simbol – simbol yang ada pada lambang koperasi
1.2.10    Menggambar lambang koperasi
1.2.11    Menyebutkan manfaat dari koperasi
1.2.12    Menyebutkan jenis – jenis koperasi
1.3  Mengenal perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman menggunakannya

1.3.1        Menjelaskan pengertian teknologi
1.3.2        Mengidentifikasi jenis – jenis teknologi produksi masa kini yang ada di lingkungan sekitar
1.3.3        Membedakan jenis – jenis teknologi yang digunakan masyarakat masa lalu dengan masa kini untuk melakukan produksi
1.3.4        Menyebutkan jenis – jenis teknologi komunikasi pada masa kini
1.3.5        Membedakan jenis – jenis teknologi komunikasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.6        Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi masa kini dengan masa lalu
1.3.7        Menyebutkan jenis – jenis teknologi transportasi masa kini
1.3.8        Membedakan jenis – jenis teknologi transportasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.9        Menceritakan pengalaman menggunakan transportasi tradisional
1.4  Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

1.4.1        Menjelaskan pengertian permasalahan sosial
1.4.2        Mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada didaerahnya
1.4.3        Menyebutkan dampak dari masalah sosial di daerahnya
1.4.4        Menyebutkan upaya pemerintah menanggulangi masalah sosial tersebut

Kelas/semester : V/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada  masa Hindu –  Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
1.1  Mengenal makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.1.1        Mengidentifikasi peninggalan sejarah pada masa Hindu – budha di Indonesia
1.1.2        Mengidentifikasi peninggalan sejarah pada masa Islam di Indonesia
1.1.3        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah pada masa Hindu – Budha  di Indonesia
1.1.4        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah pada masa Islam di Indonesia
1.2  Menceritakan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.2.1        Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha yang ada di Indonesia
1.2.2        Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah pada masa Islam yang ada di Indonesia
1.2.3        Menceritakan perjuangan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha di Indonesia
1.2.4        Menceritakan perjuangan tokoh – tokoh sejarah pada masa Islam di Indonesia

1.3  Mengenal  keragaman kenampakan alan dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya

1.3.1        Mengidentifikasi kenampakan alam yang ada di Indonesia
1.3.2        Menunjukkan kenampakan alam Indonesia pada
1.3.3        Mengidentifikasi kenampakan buatan  yang ada di Indonesia
1.3.4        Menjelaskan ciri – ciri kenampakan alam di Indonesia
1.3.5        Menjelaskan ciri – ciri kenampakan buatan di Indonesia
1.3.6        Menyebutkan jenis – jenis iklim yang ada di Indonesia
1.3.7        Menjelaskan sifat iklim di Indonesia
1.3.8        Menyebutkan pembagian waktu yang ada di Indonesia
1.3.9        Menjelaskan pembagian waktu di Indonesia berdasarkan peta/atlas/globe
1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1.4.1        Menyebutkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia
1.4.2        Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia
1.4.3        Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
1.4.4        Menyebutkan keragaman budaya yang ada di Indonesia
1.4.5        Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal kebudayaan tersebut
1.4.6        Menunjukkan sikap menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia
1.4.7        Menunjukkan bukti keragaman budaya yang terdapat didaerah
1.5  Mengenal jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
1.5.1        Mengidentifikasi jenis - jenis usaha perekonomian masyarakat
1.5.2        Menjelaskan pengertian kegiatan produksi
1.5.3        Menyebutkan contoh kegiatan produksi
1.5.4        Menjelaskan pengertian kegiatan distribusi
1.5.5        Menyebutkan contoh kegiatan distribusi
1.5.6        Menjelaskan pengertian kegiatan konsumsi
1.5.7        Menyebutkan contoh kegiatan konsumsi
1.5.8        Mengamati kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar

Kelas / Semester : V/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahan-kan kemerdekaan Indonesia














































1.1  Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

1.1.1        Menjelaskan sebab jatuhnya Nusantara ke kuasaan penjajah
1.1.2        Menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan mengusir penjajah Belanda
1.1.3        Menguraikan perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah Belanda
1.1.4        Menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan mengusir penjajah Jepang
1.1.5        Menguraikan perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah Jepang
1.1.6        Menyebutkan kedudukan Jepang di Indonesia
1.1.7        Menjelaskan kedudukan Jepang di Indonesia

1.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

1.2.1        Menyebutkan tokoh – tokoh pergerakan nasional
1.2.2        Menguraikan riwayat tokoh – tokoh pergerakan nasional
1.2.3        Menjelaskan perjuangan tokoh – tokoh pejuang daerah
1.2.4        Menyebutkan tokoh – tokoh dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
1.2.5        Menjelaskan peran Sumpah Pemuda dalam mempersatukan Indonesia
1.2.6        Menunjukkan cara menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia


1.3  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

1.3.1      Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka persiapan kemerdekaaan
1.3.2      Mengidentifikas tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
1.4  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.1    Menyebutkan tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.2    Menceritakan perjuangan yang dilakukan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.3    Menyebutkan tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan di daerahnya masing – masing
1.4.4    Menguraikan peristiwa Margarana di Bali




Kelas / Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta Benua - Benua
1.1  Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia

1.1.1       Menjelaskan perubahan wilayah provinsi di Indonesia
1.1.2       Menjelaskan perubahan wilayah laut teritorial Indonesia
1.1.3       Menyebutkan perkembangan wilayah Indonesia
1.1.4       Menunjukkan perkembangan wilayah Indonesia
1.2  Membandingkan kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga

1.2.1        Membedakan kenampakan alam Indonesia dengan Negara – Negara tetangga
1.2.2        Membedakan keadaan sosial Indonesia dengan Negara – Negara tetangga
1.2.3        Menunjukkan sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia
1.2.4        Menyebutkan dampak positif dari gejala alam
1.2.5        Menyebutkan damapak negatif dari gejala alam
1.2.6        Menyebutkan dampak positif dari gejala sosial
1.2.7        Menyebutkan dampak negatif dari gejala sosial
1.3  Mengidentifikasi Benua - Benua
1.3.1        Menyebutkan nama- nama Benua yang ada di dunia
1.3.2        Menunjukkan pada peta letak Benua – Benua
1.3.3        Menyebutkan nama – nama Samudra yang ada di dunia
1.3.4        Menunjukkan pada peta letak Samudra – Samudra
1.3.5        Mengidentifikasi kenampakan alam di masing – masing Benua
1.3.6        Mengidentifikasi kenampakan buatan di masing – masing Benua
1.3.7        Menjelaskan perkembangan Negara – Negara terkenal di masing – maisng Benua
1.3.8        Menggambar peta Benua – Benua

Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya




















1.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga

1.1.1        Menyebutkan nama – nama Negara tetangga Indonesia
1.1.2        Menunjukkan pada peta letak Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.3        Menjelaskan pengertian gejala alam
1.1.4        Menyebutkan gejala – gejala alam yang ada di Indonesia
1.1.5        Menyebutkan gejala – gejala alam yang ada di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.6        Membedakan ciri – ciri gejala alam Indonesi a dengan Negara – Negara tetangga
1.1.7        Menyebutkan contoh sikap waspada terhadap gejala alam Indonesia
1.2  Mengenal cara – cara menghadapi bencana alam
1.2.1        Menyebutkan bencana alam yang terjadi di Indonesia
1.2.2        Menyebutkan bencana alam yang terjadi di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.2.3        Menjelaskan faktor – faktor penyebab terjadinya bencana alam
1.2.4        Menjelaskan akibat dari bencana alam
1.2.5        Menjelaskan cara menghadapi bencana alam
2.      Memahami peranan bangsa Indonesia di Era Global








2.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia

2.1.1        Menjelaskan pengertian globalisasi
2.1.2        Mengidentifikasi bukti – bukti terjadinya globalisasi di lingkungan masyarakat setempat
2.1.3        Menjelaskan dampak positif dari globalisasi
2.1.4        Menjelaskan dampak negatif dari globalisasi
2.1.5        Menjelaskan peranan Indonesia di Era Global

2.2  Mengenal manfaat ekspor impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
2.2.1        Menjelaskan pengertian ekspor
2.2.2        Menjelaskan pengertian impor
2.2.3        Menyebutkan jenis barang yang di ekspor  Indonesia ke luar negari
2.2.4        Menyebutkan jenis barang yang di impor Indonesia dari luar negeri
2.2.5        Menyebutkan manfaat kegiatan ekspor impor bagi Indonesia
2.2.6        Menyebutkan dampak positif dari kegiatan ekspor
2.2.7        Menyebutkan dampak negatif dari kegiatan ekspor
2.2.8        Menyebutkan dampak positif dari kegiatan impor
2.2.9        Menyebutkan dampak negatif dari kegiatan impor

2.3     Merancang Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar Berupa Tes dan Non Tes
2.3.1 Pengertian Penilaian
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Yang akan dibahas saat ini adalah pengertian penilaian. Dalam Suharsimi Arikunto (2008: 3) menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif. Dari pengertian menilai itu dapat disimpulkan penilaian adalah proses pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. 

2.3.2 Jenis – jenis Penilaian
Ditinjau dari segi kegunannya penilaian dibedakan menjadi 3 macam dalam Suharsimi Arikunto (2008: 33-41) yaitu:
1.      Penilaian diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
2.      Penilaian formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Penilaian formatif diberikan pada akhir setiap program.
1)      Manfaat bagi siswa
a)    Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyuluruh.
b)   Merupakan penguatan bagi siswa.
c)    Usaha perbaikan
d)   Sebagai diagnosis
2)      Manfaat bagi guru
a)    Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
b)   Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
c)    Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
3.      Penilaian sumatif  
Penilaian sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah penilaian sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.
Manfaat tes sumatif ada tiga yang penting adalah:
1)      Untuk menentukan nilai
2)      Untuk menentukan anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya.
3)      Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah, pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain.

2.3.3 Standar Penilaian
Standar penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu standar penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN).
1.      Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang menggunakan criteria tertentu yang sudah ditetapkan sebagai acuan dalam mengukur keberhasilan belajar siswa.
Tingkah laku yang harus dicapai itu tergambarkan dalam kompetensi dasar sebagai penjabaran dari standar kompetensi. Oleh karena rumusan tingkah laku pada kompetensi dasar masih bersifat umum, maka tingkah laku tersebut dijabarkan pada sejumlah indicator hasil belajar. Dengan demikian item tes disusun setelah indicator itu ditetapkan. Bisa terjadi satu indicator diukur oleh lebih dari satu item tes.
Menurut Dick dan Carey (dalam Wina Sanjaya.2009:236) menjelaskan bahwa PAP dapat digunakan bila guru menggunakan tes sebagai :
a.       Tes prasyarat (entry – behavior test)
Tes prasyarat digunakan manakala guru ingin mengukur kemampuan yang dimiliki siswa sebagai syarat untuk memiliki kemampuan lain. Misalnya siswa akan dapat menghitung perkalian 2 x 2 bila ia telah memahami lambang bilangan 2 dan lambang perkalian. Tes tentang lambang bilangan  dan lambang perkalian merupakan tes prasyarat.
b.      Tes awal (pre test)
Tes awal adalah tes yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal – hal yang akan dipelajari.
c.       Tes akhir (post test)
Tes akhir adalah tes yang digunakan untuk mengukur kompetensi yang dikuasai siswa seperti yang dirumuskan dalam indicator hasil belajar.
d.      Tes pengukuran kemajuan (progress test )
Tes ini diberikan secara incidental selama siswa sedang dalam proses mempelajari satu unit pelajaran.

2.     Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam kelompok itu. Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip belajar kompetitif. Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku pencapaian diadministrasi dan penampilan baku normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan variannya .
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
a.        Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
b.        Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
c.        Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
d.       Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
e.        Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.

3. Persamaan dan Perbedaan PAP dengan PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
a.          Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
b.          Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
c.          Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
d.         Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
e.          Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
f.           Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
g.          Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut:
a.           Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
b.           Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
c.           Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
d.          Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.


2.3.4    Penilaian Hasil Belajar
A.    Ranah Penilaian Hasil Belajar
1. Ranah Kognitif
a.    Pengetahuan (knowledge)
Dalam taksonomi Bloom pengetahuan adalah tingkat kognitif yang paling rendah. Namun demikian tingkat kognitif ini mutlak dikuasai untuk menuju tingkat berikutnya yaitu pemahaman. Pengetahuan tercakup didalamnya proses mengenal dan mengungkap kembali. Pada umumnya mengenal dan mengungkap kembali dikategorikan menjadi satu jenis yakni ingatan.
b.   Pemahaman (comprehension)
Tingkat yang selanjutnya adalah pemahaman. Pada tingkat ini siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Untuk dapat memahami dengan baik siswa harus dapat mengubung-hubungkan pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya dengan konsep baru yang didapatkannya.
c.    Penerapan (application)
Pada tahap ini siswa diminta untuk memilih suatu abstraksi tertentu secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya secara benar. Abstraksi itu bisa saja berupa konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, atau cara. 
d.   Analisis (Anlysis)
Analisis merupakan tingkat yang kompleks karena memanfaatkan tiga tingkatan sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Pada tingkat ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar. 
e.    Sintesis (Sythesis)
Sintesis adalah penggabungan bagian-bagian yang spesifik untuk mengembangkan struktur baru. Pada tingkat ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.
f.    Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini menyangkut masalah benar/salah yang didasarkan atas dalil, hukum, prinsip pengetahuan. Pada tingkat ini siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menilai suatu kasus. Tingkatan ini adalah tingkat berpikir yang paling tinggi dan kompleks.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima dan menginternalisasikan sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya, sehingga menjadi bagian yang menyatu dengan dirinya. Perilaku afektif mencakup 5 tahapan perilaku, yakni:
a.     Penerimaan
Pada tahap yang dasar ini, mulanya siswa menyadari akan sesuatu fenomena yang menjadi stimulus baginya. Ia menerima dan memperhatikan stimulus tersebut. 


b.    Respon
Pada tahap ini secara intervalsiswa melibatkan diri dan berpartisipasi aktif terhadap sesuatu yang menjadi stimulus baginya.
c.     Penghargaan
Pada tahap ini siswa sudah memberikan nilai tertentu kepada sesuatu yang diterimanya. Ia tidak hanya menerima atau menyetujui, tetapi sudah memberikan penghargaan dan makna tertentu serta menjalin keterikatan.
d.    Pengorganisasian
Setelah siswa memberikan penghargaan dan makna tertentu terhadap sesuatu yang ia terima, kemudian ia mengorganisasikan hal tersebut kedalam sistem dan struktur nilai yang sudah ia miliki. Jadi, pada tahap ini siswa mengkonseptualisasikan suatu nilai dan mengorganisasikannya ke dalam sistem nilai yang sudah ada.  
e.     Karakterisasi
Pada tahap siswa mengintegrasikan dan menetapkan sesuatu nilai menjadi bagian terpadu dari dirinya.
3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Garis besar taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow adalah sebagai berikut:
a.    Gerak refleks adalah respon gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
b.   Gerakan-gerakan yang menuntut kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.
c.    Kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.
d.   Kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
e.    Kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah, postur, dan sebagainya.


B.     Alat Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar  berdasarkan alatnya dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.    Tes  
a.      Pengertian Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 33) tes adalah suatu alat pengumpul informasi tetapi bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
b.     Jenis-jenis tes hasil belajar
Wina Sanjaya (2009: 355-357) menyatakan bahwa jenis-jenis tes dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:    
1)      Tes berdasarkan jumlah peserta
a)   Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa secara bersama – sama.
b)   Tes individu adalah tes yang dilakukan kepada siswa secara perorangan.
2)    Tes standar dan tes buatan guru
a)   Tes standar adalah tes yang yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa yang akan datang. Tes ini biasanya digunakan sebagai kepentingan seleksi sehingga harus memiliki derajat validitas dan reliabilitas melalui serangkaian uji coba, serta memiliki tingkat kesulitan dan daya pembeda.
b)   Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh guru untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh guru yang bersangkutan. Tes ini biasanya tidak perlu memerhatikan tingkat validitas dan reliabilitas karena tes ini hanya mencakup materi terbatas.



Perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru
Tes standar
Tes buatan guru
1.      didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah – sekolah
1.      didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri
2.      mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topic
2.      hanya mencakup pengetahuan dan keterampilan yang sempit
3.      disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes
3.      disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain atau tenaga ahli
4.      menggunakan butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi, sebelum menjadi sebuah tes
4.      jarang menggunakan butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi
5.      mempunyai reliabilitas yang tinggi
5.      mempunyai reliabilitas yang sedang atau tinggi
6.      dimungkinkan untuk menggunakan norma umum
6.      norma kelompok terbatas kelas tertentu

3)  Tes berdasarkan pelaksanaannya
a) Tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis. Tes tulisan ada dua jenis yaitu:
(1)       Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta menjawab pertanyaan secara terbuka seperti menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 163-164) kebaikan dan keburukan dari tes esai adalah sebagai berikut:
(a) Kebaikan tes esai.
Kebaikan – kebaikan tes esai adalah sebagai berikut:
1.     Mudah disiapkan dan disusun
2.     Tidak memberi banyak kesempatan untukl berspekulasi atau untung – untungan
3.     Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatserta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
4.     Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri
5.     Dapat diketahui sejumlah mana siswa mendalami sesuatu masalah yang dites
(b) Keburukan tes esai
1.    Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar diketahui segi – segi mana pengetahuan yang telahg dikuasai
2.    Kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya terbatas
3.    Cara memeriksanya banyak dipengaruhi unsure subjektif
4.    Pemeriksaannya lebih sulit karena membutuhkan banyak pertimbangan
5.    Waktu koreksinya lama dan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain
(c) Petunjuk penyusunan
1.   Hendaknya soal – soal tes dapat meliputi ide – ide pokok dari bahan yang akan diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif
2.   Hendaknya soal todak mengambil kalimat – kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan
3.   Pada waktu menyusun, soal – soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaian
4.   Hendaknya diusahakan agar pertanyaan bervariasi antara “Jelaskan” , “Mengapa”, “Bagaimana”, “Seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan
5.   Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami
6.   Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh penyusun
(d). Contoh tes esai
1. Apakah yang dimaksud dengan Globalisasa?
2. Bagaimana sikapmu terhadap arus Globalisasi ?

(2)  Tes objektif
Adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 164-165) kebaikan dan kelemahan dari tes objektif adalah sebagai berikut:
(a)    Kebaikan tes objektif
1.    Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan
2.    Penilaian lebih objektif
3.    Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya
4.    Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain
(b)   Keburukan tes objektif
1.     Persiapan untuk penyusunan tes lebih sulit karena soalnya banyak
2.     Soal – soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
3.     Banyak kesempatan untuk main untung – untungan
4.     Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka
(c)    Macam – macam tes objektif
1.   Tes benar – salah (true – false)
Soal–soalnya berupa pernyataan– pernyataan. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing–masing pernyataan dengan melingkari huruf  B jika pernyataan itu benar dan melingkari huiruf S jika pernyataan itu salah. Kebaikan dari tes ini adalah:
a.     Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaan – pertanyaan singkat
b.    Mudah menyusunnya
c.     Dapat digunakan berkali – kali
d.    Dapat dilihat secara cepat dan objektif
e.     Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti
Sedangkan keburukannya adalah:
a.     Sering membingungkan
b.    Mudah ditebak / diduga
c.     Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah
d.    Hanya dapat mengungkapkan daya ingatan dan pengenalan kembali
Berikut ini adalah petunjuk penyusunan tes benar-salah.
a.     Tulislah huruf B – S pada permulaan masing – masing item dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai
b.     Usahakan agar jmlah butir soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S
c.     Hindari item yang masih bisa diperdebatkan
d.    Hindari pertanyaan yang persis dengan buku
e.     Hindari kata–kata yang menunjukkan kecenderungan memberi saran



Cara mengolah skor :
Rumus :
                    S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar

(d)     Contoh soal
1.     B – S  Menjual barang atau jasa ke luar negeri disebut Ekspor
2.     B – S Manfaat utama dari kegiatan impor adalah memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat di negaranya


2.   Tes pilihan ganda (multiple choice)
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam tes pilihan ganda :
a.        Instruksi pengerjaannya harus jelas
b.      Dalam tes pilihan ganda hanya ada 1 jawaban yang benar
c.       Kalimat pokoknya hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangkaian manapun yang dapat dipilih
d.      Usahakan menghindari penggunaan bentuk negative dalam kalimat pokoknya
e.       Kalimat pokok dalam setiap butir soal, hendaknya tidak tergantung pada butir – butir soal lain
f.       Dilihat dari segi bahasa, butir – butir soal jangan terlalu sukar
Selain hal-hal di atas ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni:
a.      Menelaah kurikulum dan buku pelajaran
b.      Merumuskan tujuan dan indikator
c.      Membuat kisi-kisi atau blueprint alat penilaian
d.     Menulis soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat
Contoh :
a.       Kisi – kisi
No
Indikator
Aspek prilaku
Jumlah
1
Menjelaskan pengertian globalisasi
C 1 (ingatan )

1


Total

1

b.       Soal
1.      Proses mendunia dalam segala aspek kehidupan disebut …
a.     Globalisasi
b.     Teknologi
c.     Komunikasi
d.    Global

c.        Cara mengolah skor :
Rumus :
               S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar


3.           Menjodohkan (matching test)
Matching test adalah mencocokkan, memasangkan, menjodohkan satu seri pertanyaan dengan satu seri jawaban. Petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan dalam penyusunan tes menjodohkan adalah:
                                                                             (a)        Seri pertanyaan – pertanyaan dalam matching test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal. Sebab pertanyaan – pertanyaan yang banyak itu kan membingungkan siswa. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan 2 seri.
                                                                            (b)        Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah soalnya. Dengan demikian siswa dihadapkan kepada banyak pilihan yang semuanya mempunyai kemungkinan benarnya sehingga siswa terpaksa lebih mempergunakan pikirannya.
                                                                             (c)        Antara item – item yang bergabung dalam satu seri matching test harus merupakan pengertian – pengertian yang benar – benar homogen.
Cara mengolah skor :
Rumus :
              S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar





 Contoh soal :
1.  Sungai Irrawadi berada di Negara …              a. Indonesia  
2.  Sungai Chaopraya berada di Negara …           b. Malaysia
3.  Sungai Begawan solo berada di Negara …     c. Filipina
d. Myanmar
e. Thailand

4.   Tes isian (completion test)
Completion test adalah test yang kalimat – kalimatnya tidak lengkap atau ada yang hilang dan siswa bagian yang hilang tersebut dengan jawabannya. Petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan dalam penyususnan tes isian adalah:
                                                                             (a)        Tidak dapat merencanakan lebih dari satu jawaban yang kelihatan logis
                                                                            (b)        Jangan mengutip kalimat / pernyataan yang tertera di buku
                                                                             (c)        Diusahakan semua tempat kosong sama panjang
                                                                            (d)        Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong
                                                                             (e)        Jangan memulai dengan tempat kosong

Cara mengolah skor :
Rumus :
              S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar

Contoh soal :
1.      Negara anggota ASEAN yang keadaan Geografisnya sama dengan Indonesia adalah …
2.      Masalah kependudukan di Negara – Negara Asia Tenggara berupa…

a.       Tes lisan
Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa verbal penilai dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang konsep. Keunggulan lain dari tes lisan adalah memungkinkan untuk melakukan pengecekan dan tidak ada kesempatan untuk menyontek. Sedangkan tes perbuatan (perfomence) adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang mengenai sesuatu.


2.      Non Tes
1)     Pengertian
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi.
2)      Jenis – jenis non tes
a.       Observasi
      Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada suatu situasi tertentu.  Observasi ada 2 jenis yaitu :
(1)      Observasi partisifasif adalah observasi yang dilakukan dengan menempatkan observer sebagai bagian dari kegiatan observasi yang dilakukan.
(2)      Observasi nonpartisifasif adalah observasi yang dilakukan dengan ara observer murni artinya observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai bagian dari kegiatan observasi, tetapi berperan hanya sebagai pengamat saja.
Untuk kepentingan observasi diperlukan pedoman observasi seperti ;
1.         Ceklist
Ceklist atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Ceklist ada dua bentuk yaitu :
a)      Ceklist individu digunakan untuk mencatat ada atau tidak aspek yang akan dievaluasi pada seseorang
Contoh ceklist individu
CEKLIST INDIVIDU
Nama Observant      :
No Stb.                     :
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Observer                   :
Topik Observasi       :
No
Aspek yang diobservasi
Hasil observasi
1


2


3


4


5



 






















b)      Ceklist Kelompok digunakan untuk mencatat kegiatan individu dalam suatu kelompok.
Contoh ceklist kelompok
CEKLIST KELOMPOK
Jenis Kegiatan          : Diskusi kelompok
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Nama Observer        :
No
Aspek yang dinilai
Nama peserta
Budi
Oni
Susi
Oka































 











1.            

2.           Catatan anekdot
Catatan anekdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian – kejadian yang sifatnya luar biasa, sehingga dianggap penting. Dalam penelitian seperti studi kasus catatan anekdot ini sanagt diperlukan untuk megumpulkan data – data yang dianggap penting dari kasus yang diteliti. Agar data yang diperlukan itu utuh sebaiknya penelii mencatat peristiwa itu ketika kejadian berlangsung.
3.           Skala penilaian
Skala penilaian pada dasarnya hamper sama dengan daftar cek, hanya saja aspek yang diteliti / diobservasi dijabarkan dalam bentuk skala atau criteria – criteria tertentu.




          Contoh skala penilaian
SKALA PENILAIAN
Nama Observant      :
No Stb                      :
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Observer                   :
Topik Observasi       :
No
Aspek yang diobservasi
Alternatif
1
2
3
4
5
1






2






3






4







Ket :
1.      Sangat tidak suka
2.      Tidak suka
3.      Biasa
4.      Suka
5.      Sangat suka
 


















b.      Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai.
Dilihat dari sifatnya wawancara terdiri dari :
(1)         Wawancara langsung adalah pewawancara melakukan komunikasi langsung dengan subjek yang ingin dievaluasi
(2)         Wawancara tidak langsung adalah pewawancara mengumpulkan data subjek melalui perantara
Dilihat dari cara pelaksanaannya wawancara dapat dibedakan menjadi:
(1)    Wawancara insidental adalah wawancara yang dilakukan   sewaktu – waktu bila dianggap perlu
(2)    Wawancara berencana adalah wawancara yang dilaksanakan secara terencana, direncanakan waktu, tempat, materi wawancarannya.
Selain itu juga wawancara dapat dibedakan menjadi  2 lagi yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Wawancara bebas adalah wawancara yang respondennya mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan – patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi. Sedangkan wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.

c.        Kuesioner
Kuesioner sering juga disebut angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang lain yang akan diukur. Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya, dan lain – lain.
Kuesioner ditinjau dari segi yang menjawab :
(1)          Kuesioner langsung
Jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
(2)         Kuesioner tidak langsung
Kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang ynag dimintai keterangannya.
Kuesioner ditinjau dari segi cara menjawab :
(1)         Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilihnya.
(2)         Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.

3)      Penilaian Proses
1.       Penilaian Fortofolio
a.       Pengertian Penilaian Fortofolio
b.      Menentukan kriteria dan format penilaian
Kriteria penilaian disusun sebagai standar peyokan untuk guru dalam menetukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang akan dinilai. Adapaun aspek-aspek yang dinilai tersebut sangat tergantungpada jenis kompentisi yang diharapkan. Selanjutnya, kriteria itu disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas. Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses  penyelesaian, dan lain sebagainya. Sedangkan, kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambarkan kompetensi.
Contoh Format Penilaian Portofolio Proses Belajar Siswa
Aspek yang dinilai:
Motivasi Belajar
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Keantusiasan dalam belajar



Ö

2. Partisipasi dalam kegiatan diskusi



Ö

3. Keseriusan dalam penyelesaian tugas



Ö

4. Ketekunan dalam belajar



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Dalam proses pembelajaran IPS Nyoman Sulewati menunjukkan  motivasi belajar yang tinggi.
Pertahankan motivasi belajarnya!


Contoh Format Penilaian Portofolio Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar:
Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Menjelaskan poengertian Bhineka
    Tunggal Ika



Ö

2. Menjelaskan tentang keragaman 
    suku bangsa


Ö


3. Mengidentifikasi keragaman suku 
    bangsa yang ada di Indonesia



Ö

4. Menyebutkan suku bangsa di daerah     
    tempat tinggalnya



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Kemampuan  Nyoman Sulewati dalam menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat.
Pertahankan!







Contoh Format Penilaian Portofolio Hasil Karya Siswa
Kompetensi Dasar:
Membaca peta lingkunagan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Menentukan skala pembuatan peta
    yang akan digunakan



Ö

2. Menggambar peta provinsi Bali


Ö


3. Menuliskan simbol-simbol pada peta
    yang telah dibuat



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Nyoman Sulewati berhasil menggambar peta pulau Bali dan menuliskan simbol-simbol pada peta yang telah dibuat.
Tingkatkan terus!

c.       Pengamatan dan Penentuan Bahan Portofolio
     Tidak semua bahan dokumen dimasukkan sebagai bahan portofolio. Portofolio biasanya hanya memuat dokumen yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang terjadi.
     Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan bahan portofolio sebagai berikut.
1)      Dokumen yang ditetapkan sebagai bahan portofolio adalah mewakili gambaran kemampuan siswa yang sesungguhnya.
2)      Dokumen dipilih karena dapat menggambarkan perkembangan perubahan dan kemmapuan siswa dari awal sampai akhir.
3)      Dokumen dipilih karena keterkesanan siswa akan karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, siswa perlu  dimintai komentar serta alasan – alasan mengapa ia menentukan dokumen tersebut yang dimasukkan.
4)      Dokumen dipilih karena pertimbangan kesesuaiannya dengan kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan kurikulum.
5)      Dokumen dipilih karena dilihat dari segi kepraktisan dan segi artistik portofolio.

d.      Menyusun Dokumen Portofolio
            Setelah menyusun bahan portofolio, selanjutnya membuat folder atau format yang dilengkapi dengan :
1)      Identitas siswa.
2)      Mata pelajaran.
3)      Daftar isi dokumen.
4)      Isi dokumen beserta komentar – komentar baik guru maupun orang tua.

2. Penilaian Proyek
Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.
Contoh Penilaian Proyek
Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Sosial      
 Jenjang                  : SD
Kelas / Semester     : IV/1I            
Contoh Kompetensi Dasar :  Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
Indikator :
- Menjelaskan pengertian pasar
- Mengidentifikasi jenis pasar dan barang yang diperjual belikan
- Memperagakan proses transaksi di pasar
- Menggambar daerah pasar terdekat
Contoh proyek/tugas :
Siswa ditugaskan untuk  mengamati pasar terdekat yang ada di daerahnya dan mengamati berbagai kegiatan yang ada di pasar itu.
1.       Pencatatan Kegiatan oleh Siswa
Nama Kelompok: Mawar Merah
Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V
ASPEK
KRITERIA
MUDAH
SEDANG
SUKAR
1.       Menyusun daftar pertanyaan utuk wawancara
2.       Menyusun laporan
3.       pengamatan




Nama Kelompok: Mawar Merah

Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V

1.      Bagaimana kerja sama antaranggota kelompok mawar merah? (sangat baik – baik – tidak baik)
2.      Bagaimana tingkat hasil kerja kelompok? (sangat baik – baik – tidak baik)
3.      Bagian mana dari kerja kelompok mawar merah yang terbaik? ……………………………………………………………………………………
4.      Bagaimana agar hasil kerja kelompok mawar merah dapat ditingkatkan? …………………………………………………………………………………….
5.    Jika ditempatkan dalam skala (1 – 10), kelompok mawar merah ada di posisi berapa? ……………………………………………………………………………………..


2.      Pencatatan Kegiatan Oleh guru
Nama Kelompok
Aspek
Kriteria
Baik
Sedang
Kurang
1……………..
a.       kerja sama
b.      tingkat  hasil kerja
c.        sikap positif terhadap tugas



2………………
a.       kerja sama
b.      tingkat  hasil kerja
c.       sikap positif terhadap tugas



Dst.








Format Penyekoran Tugas Proyek
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3
2
1
Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara
Jika penyusunan daftar pertanyaan  sesuai tahapan- tahapan
Jika penyusunan daftar pertanyaan tidak sesuai dengan tahapan-tahapan
Jika tidak penyusunan daftar pertanyaan-pertanyaan
Menyusun laporan
Jika menyusun laporan sesuai dengan format yang diberikan
Jika menyusun laporan tidak sesuai dengan format yang diberikan
Jika tidak menyusun laporan






BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
                        Cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian adalah pertama mengidentifikasi kata – kata untuk indicator kompetensi, dan kedua mengembangkan kalimat indikator.
                        Penilaian hasil belajar
a.       Penilaian hasil belajar berupa tes
1) tes berdasarkan jumlah peserta
a) tes kelompok
b) tes individu
2) tes standar dan tes buatan guru
a) tes standar
b) tes buatan guru
3) tes berdasarkan pelaksanannya
a) tes tulisan
(1) tes esai
(2) tes objektif
b) tes lisan
b.      Penilaian hasil belajar berupa non tes
1) Observasi
2) Wawancara
3) Kuesioner
                        Penilaian proses
a.    Penilaian portofolio
b.   Penilaian proyek

3.2 Saran
1. Guru maupun calon guru harus memahami cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian.
2. Guru maupun calon guru harus memahami bentuk-bentuk penilaian hasil belajar serta merancang penilaian dengan baik.
3. Guru maupun calon guru harus memahami bentuk-bentuk penilaian proses serta merancang penilaian dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 01 Juni 2013

MENYUSUN TES



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh satuan pendidkan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik, dan diberlakukan bagi selrh anak bangsa di seluruh tanah air.
Karena kurikulum dibuat secara sentralistik, setiap satuan pendidikan diharuskan untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang disusun oleh pemerintah pusat menyertai kurikulum tersebut. Dalam hal ini, setiap sekolah tinggal menjabarkan kurikulum tersebut di sekolah masing-masing, dan biasanya yang banyak berkepentingan adalah guru.
Kurikulum yang dibuat oleh pusat (BSNP) meliputi standar isi, standar kelulusan, standar pelayanan minimal, dan standar poses. Yang harus dijabarkan lagi oleh setiap satuan pendidikan adalah standar isi yang memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemudian standar isi ini dikembangkan lagi menjadi silabus oleh setiap satuan pendidikan. Dalam silabus komponen-komponen yang harus termuat didalamnya adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, media dan sumber belajar. Beberapa hal yang harus dipahamidalam menyusun silabus adalah cara mengembangkan standar kompetensi dasar menjadi kompetensi dasar, cara mengembangkan kompetensi dasar menjadi materi pokok dan indikator.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara mengembangkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian, dan penilaian hasil belajar serta penilaian proses.  Hal terebut harus dipahami agar dapat menyusun silabus dengan baik dan benar.
   
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian?
2.      Bagaimana merancang sebuah penilaian proses dan hasil belajar berupa tes dan nontes?
               
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah dan latar belakang dapat ditentukan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian.
2. Untuk mengetahui cara merancang penilaian hasil belajar dan proses berupa tes dan nontes.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Penjabaran Kompetensi Dasar  Menjadi Indikator Pencapaian
2.1.1    Pengertian SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar)
           Standar kompetensi adalah kualifikasi kemam­puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi (dalam Mulyasa, E, 2010 : 139).
           Perumusan kompetensi dasar adalah perpatokan pada standar kompetensi, dimana isi dari kompetensi dasar menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dicapai sesuai dengan standar kompetensinya.

2.1.2        Pengertian Indikator
           Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran (dalam Mulyasa, E, 2010 : 139). Petunjuk dalam merumuskan indikator adalah :
1.      Indicator dirumuskan dalam bentuk perubahanperilaku yang dapat diukur keberhasilannya
2.      Perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar
3.      Sebaiknya setiap indicator hanya mengandung satu bentuk perilaku



2.1.3        Cara Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Kompetensi
Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitannya dengan KTSP ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan Kompetensi Dasar kedalam Indikator Kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran dan acuan penilaian.
A.    Daftar kata –kata operasional untuk indicator
           Berikut adalah kata – kata operasional yang dapat digunakan untuk indicator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor (Moore,2001:92-94, Rosyada, 2004: 140-142 dalam E. Mulyasa, 2010:139-141)

No
Aspek
Kompetensi
Indikator Kompetensi
1
Kognitif
Knowledge
(Pengetahuan)






Comprehension
(Pemahaman)







Application
(Penerapan)





Analysis (Analisis)

Synthesis
(Sintesis)



Evaluation
(Evaluasi)
Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, melukiskan.

Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukan pendapat, menjelaskan

Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, menghitungkan

Menguraikan, membagi – bagi, memilih, membedakan

Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, merencanakan

Mengkritisi,menafsirkan, mengadili, memberikan evaluasi

2
Afektif
Receiving
(Penerimaan)


Responding
(Menanggapi)



Valuing
(Penanaman nilai)


Organization
(pengorganisasian)



Characterization
(karakterisasi)
Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya dan mengalokasikan

Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, menampilkan

Menginisiasi, mengandung, melibatkan, mengusulkan, melakukan

Memverifikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, mempengaruhi

Menggunakan nilai – nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai – nilai yang sudah di yakini

3
Psychomotor
(Gerak Jiwa)
Observing
(Pengamatan)




Imitation
(Peniruan)




Practicing
(pembiasaan)



Adapting
(Penyesuaian)
Mengamati proses, memberi perhatian pada tahap – tahap sebuah perbuatan, member perhatian pada sebuah artikulasi

Melatih, mengubah, membongkar sebuah, membangun kembali sebuah struktur, meggunakan sebuah model

Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten

Menyesuaikan model, mengembangkan model, menerapkan model
  
B.     Contoh cara menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indicator kompetensi
1.      Mengidentifikasi kata – kata untuk indicator kompetensi
Cara atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indicator kompetensi adalah menambah kolom di sebelah kanan pada format standar kompetensi dan kompetensi dasar, seperti berikut ini :
Contoh Kompetensi Dasar menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD

Kelas/semester : IV/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
1.1   Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

1.1.1         Menjelaskan
1.1.2         Menunjukkan
1.1.3         Menunjukkan
1.1.4         Menyebutkan
1.1.5         Menggambarkan
1.1.6         Menuliskan

1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya

1.2.1        Mengidentifikasi
1.2.2        Mengidentifikasi
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menguraikan
1.3  Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

1.3.1        Menjelaskan
1.3.2        Menyebutkan
1.3.3        Mengidentifikasi
1.3.4        Menyebutkan
1.3.5        Menunjukkan
1.3.6        Menguraikan
1.3.7        Menjelaskan

1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)

1.4.1        Menjelaskan
1.4.2        Menjelaskan
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menunjukkan
1.4.5        Menjelaskan
1.4.6        Mengidentifikasi
1.4.7        Menyebutkan
1.4.8        Mengemukakan
1.4.9        Menunjukkan

1.5  Menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya

1.5.1        Mengidentifikasi
1.5.2        Menyebutkan
1.5.3        Menyebutkan 
1.5.4        Menguraikan
1.5.5        Menguraikan
1.5.6        Menyebutkan
1.5.7        Menunjukkan

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
1.6.1    Menjelaskan
1.6.2    Menyebutkan
1.6.3    Menyebutkan
1.6.4    Menunjukkan
1.6.5    Menjelaskan
1.6.6    Menunjukan


Kelas / Semester : IV/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Mengenal sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
1.1.1        Menjelaskan
1.1.2        Menyebutkan
1.1.3        Mengindentifikasi
1.1.4        Memperagakan
1.1.5        Mengemukakan
1.1.6        Menggambar

1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1.2.1        Menjelaskan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menguraikan
1.2.4        Menggambar
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menyebutkan

1.3  Mengenal perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman menggunakannya

1.3.1        Menjelaskan
1.3.2        Mengidentifikasi
1.3.3        Membedakan
1.3.4        Menyebutkan
1.3.5        Membedakan
1.3.6        Menunjukkan
1.3.7        Menyebutkan
1.3.8        Membedakan
1.3.9        Menceritakan

1.4  Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

1.4.1        Menjelaskan
1.4.2        Mengidentifikasi
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menyebutkan


Kelas / Semester : V/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada  masa Hindu –  Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia











1.1  Mengenal makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.1.1        Mengidentifikasi
1.1.2        Mengidentifikasi
1.1.3        Menyebutkan
1.1.4        Menyebutkan
1.2  Menceritakan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menceritakan
1.2.4        Menceritakan

1.3  Mengenal  keragaman kenampakan alan dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya

1.3.1        Mengidentifikasi
1.3.2        Menunjukkan
1.3.3        Mengidentifikasi
1.3.4        Menjelaskan
1.3.5        Menjelaskan
1.3.6        Menyebutkan
1.3.7        Menjelaskan
1.3.8        Menyebutkan
1.3.9        Menjelaskan

1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1.4.1        Menyebutkan
1.4.2        Menunjukkan 
1.4.3        Menunjukkan
1.4.4        Menyebutkan
1.4.5        Menunjukkan
1.4.6        Menunjukkan
1.4.7        Menunjukkan

1.5  Mengenal jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
1.5.1        Mengidentifikasi
1.5.2        Menjelaskan
1.5.3        Menyebutkan
1.5.4        Menjelaskan
1.5.5        Menyebutkan
1.5.6        Menjelaskan
1.5.7        Menyebutkan
1.5.8        Mengamati


Kelas / Semester : V/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
1.1  Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

1.1.1        Menjelaskan
1.1.2        Menyebutkan
1.1.3        Menguraikan
1.1.4        Menyebutkan
1.1.5        Menguraikan
1.1.6        Menyebutkan
1.1.7        Menjelaskan

1.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menguraikan
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menjelaskan
1.2.6        Menunjukkan

1.3  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasi-kan kemerdekaan
1.3.1       Menjelaskan
1.3.2       Mengidentifikasi
1.3.3       Menunjukkan
1.4  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.1        Menyebutkan
1.4.2        Menceritakan
1.4.3        Menyebutkan
1.4.4        Menguraikan


Kelas / Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta Benua – Benua





1.1  Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia
1.1.1       Menjelaskan
1.1.2       Menjelaskan
1.1.3       Menyebutkan
1.1.4       Menunjukkan
1.2  Membandingkan kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga
1.2.1        Membedakan
1.2.2        Membedakan
1.2.3        Menunjukkan
1.2.4        Menyebutkan
1.2.5        Menyebutkan
1.2.6        Menyebutkan
1.2.7        Menyebutkan
1.3  Mengidentifikasi Benua - Benua
1.3.1        Menyebutkan
1.3.2        Menunjukkan
1.3.3        Menyebutkan
1.3.4        Menunjukkan
1.3.5        Mengidentifikasi
1.3.6        Mengidentifikasi
1.3.7        Menjelaskan
1.3.8        Menggambar

Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
1.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga

1.1.1        Menyebutkan
1.1.2        Menunjukkan
1.1.3        Menjelaskan
1.1.4        Menyebutkan
1.1.5        Menyebutkan
1.1.6        Membedakan
1.1.7        Menyebutkan

1.2  Mengenal cara – cara menghadapi bencana alam
1.2.1        Menyebutkan
1.2.2        Menyebutkan
1.2.3        Menjelaskan
1.2.4        Menjelaskan
1.2.5        Menjelaskan

2.      Memahami peranan bangsa Indonesia di Era Global
2.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
2.1.1        Menjelaskan
2.1.2        Mengidentifikasi
2.1.3        Menjelaskan
2.1.4        Menjelaskan
2.1.5        Menjelaskan
2.2  Mengenal manfaat ekspor impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
2.2.1        Menjelaskan
2.2.2        Menjelaskan
2.2.3        Menyebutkan
2.2.4        Menyebutkan
2.2.5        Menyebutkan
2.2.6        Menyebutkan
2.2.7        Menyebutkan
2.2.8        Menyebutkan
2.2.9        Menyebutkan

1.      Mengembangkan kalimat indikator
           Setelah indicator kompetensi dari kompetensi dasar ayang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indicator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar sebagai berikut :
Contoh menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi Indikator mata pelajaran IPS kelas IV SD
Kelas/ semester : IV / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami sejarah kenampakan alam dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi






























































































































1.1   Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

1.1.1         Menjelaskan pengertian peta
1.1.2         Menunjukkan letak kabupaten/kota pada peta
1.1.3         Menunjukkan letak provinsi pada peta
1.1.4         Menyebutkan kabupaten / kota yang ada di provinsi Bali
1.1.5         Menggambarkan peta provinsi Bali
1.1.6         Menuliskan symbol pada peta yang telah dibuat

1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya

1.2.1        Mengidentifikasi berbagai kenampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalmu
1.2.2        Mengidentifikasi berbagai kenampakan alamn yang ada di kabupaten / kota lain
1.2.3        Menjelaskan keragaman sosial  budaya
1.2.4        Menyebutkan keragaman budaya di kabupaten / kota daerah tempat tinggal siswa
1.2.5        Menyebutkan keragaman budaya dikabupaten / kota lain
1.2.6        Menguraikan pengaruh hubungan kenampakan alam dengan keragaman sosial budaya
1.3  Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

1.3.1        Menjelaskan pengertian sumber daya alam
1.3.2        Menyebutkan jenis – jenis sumber daya alam
1.3.3        Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.3.4        Menyebutkan sumber daya alam yang di miliki masing – masing kabupaten di Bali
1.3.5        Menunjukkan persebaran sumber daya alam pada peta
1.3.6        Menguraikan manfaat sumber daya alam
1.3.7        Menjelaskan hubungan manfaat sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggal siswa
1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota , provinsi)

1.4.1        Menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika
1.4.2        Menjelaskan tentang keragaman suku bangsa
1.4.3        Menyebutkan suku bangsa di daerah tempat tinggal siswa
1.4.4        Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa
1.4.5        Menjelaskan keragaman budaya
1.4.6        Mengidentifikasi keragaman budaya yang  ada di Indonesia
1.4.7        Menyebutkan keragaman budaya di daerah tempat tinggal siswa
1.4.8        Mengemukakan pendapat tentang cara melastarikan keragaman budaya di daerah tempat tinggal siswa
1.4.9        Menunjukkan sikap menghargai keragaman budaya
1.5  Menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya

1.5.1        Mengidentifikasi berbagai peninggalan sejarah yang ada di Indonesia
1.5.2        Menyebutkan peninggalan sejarah yang ada di tempat tinggal siswa
1.5.3        Menyebutkan peninggalan sejarah yang ada di masing – masing kabupaten di Bali 
1.5.4        Menguraikan sejarah dari peninggalan sejarah di daerah tempat tinggal siswa
1.5.5        Menguraikan sejarah dari peninggalan sejarah di masing – masing kabupaten di Bali
1.5.6        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah
1.5.7        Menunjukkan sikap menghargai peninggalan sejarah di Bali

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh – tokoh di lingkungannya
1.6.1    Menjelaskan pengertian pahlawan
1.6.2    Menyebutkan pahlawan – pahlawan di daerah tempat tinggal siswa
1.6.3    Menyebutkan pahlawan – pahlawan yang ada di Bali
1.6.4    Menunjukkan sikap meneladani kepahlawanan
1.6.5    Menjelaskan pengertian patriotisme
1.6.6    Menunjukan sikap meneladani patriotisme

Kelas / Semester : IV/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Mengenal sumber daya kegiatan ekonomi dan kemajan tekologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi






































































1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
1.1.1        Menjelaskan pengertian pasar
1.1.2        Menyebutkan beberapa pasar yang ada di daerahnya
1.1.3        Mengindentifikasi jenis pasar dengan barang yang diperjualbelikan
1.1.4        Memperagakan proses terjadinya transaksi
1.1.5        Mengemukakan pendapat tentang hasil pengamatan tentang berbagai kegiatan di pasar
1.1.6        Menggambar denah pasar terdekat
1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1.2.7        Menjelaskan pengertian koperasi
1.2.8        Menyebutkan nama koperasi yang diketahui siswa yang ada di daerah tempat tinggal siswa
1.2.9        Menguraikan arti dari simbol – simbol yang ada pada lambang koperasi
1.2.10    Menggambar lambang koperasi
1.2.11    Menyebutkan manfaat dari koperasi
1.2.12    Menyebutkan jenis – jenis koperasi
1.3  Mengenal perkembangan teknologo produksi, komunikasi, transportasi serta pengalaman menggunakannya

1.3.1        Menjelaskan pengertian teknologi
1.3.2        Mengidentifikasi jenis – jenis teknologi produksi masa kini yang ada di lingkungan sekitar
1.3.3        Membedakan jenis – jenis teknologi yang digunakan masyarakat masa lalu dengan masa kini untuk melakukan produksi
1.3.4        Menyebutkan jenis – jenis teknologi komunikasi pada masa kini
1.3.5        Membedakan jenis – jenis teknologi komunikasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.6        Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi masa kini dengan masa lalu
1.3.7        Menyebutkan jenis – jenis teknologi transportasi masa kini
1.3.8        Membedakan jenis – jenis teknologi transportasi yang digunakan pada masa kini dengan masa lalu
1.3.9        Menceritakan pengalaman menggunakan transportasi tradisional
1.4  Mengenal permasalahan sosial di daerahnya

1.4.1        Menjelaskan pengertian permasalahan sosial
1.4.2        Mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada didaerahnya
1.4.3        Menyebutkan dampak dari masalah sosial di daerahnya
1.4.4        Menyebutkan upaya pemerintah menanggulangi masalah sosial tersebut

Kelas/semester : V/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai beragai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskalnasional pada  masa Hindu –  Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
1.1  Mengenal makna peninggalan – peninggalan sejarah berskala nasional dari masa hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.1.1        Mengidentifikasi peninggalan sejarah pada masa Hindu – budha di Indonesia
1.1.2        Mengidentifikasi peninggalan sejarah pada masa Islam di Indonesia
1.1.3        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah pada masa Hindu – Budha  di Indonesia
1.1.4        Menyebutkan cara melestarikan peninggalan sejarah pada masa Islam di Indonesia
1.2  Menceritakan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha dan Islam di Indonesia

1.2.1        Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha yang ada di Indonesia
1.2.2        Menyebutkan tokoh – tokoh sejarah pada masa Islam yang ada di Indonesia
1.2.3        Menceritakan perjuangan tokoh – tokoh sejarah pada masa Hindu – Budha di Indonesia
1.2.4        Menceritakan perjuangan tokoh – tokoh sejarah pada masa Islam di Indonesia

1.3  Mengenal  keragaman kenampakan alan dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta / atlas / globe dan media lainnya

1.3.1        Mengidentifikasi kenampakan alam yang ada di Indonesia
1.3.2        Menunjukkan kenampakan alam Indonesia pada
1.3.3        Mengidentifikasi kenampakan buatan  yang ada di Indonesia
1.3.4        Menjelaskan ciri – ciri kenampakan alam di Indonesia
1.3.5        Menjelaskan ciri – ciri kenampakan buatan di Indonesia
1.3.6        Menyebutkan jenis – jenis iklim yang ada di Indonesia
1.3.7        Menjelaskan sifat iklim di Indonesia
1.3.8        Menyebutkan pembagian waktu yang ada di Indonesia
1.3.9        Menjelaskan pembagian waktu di Indonesia berdasarkan peta/atlas/globe
1.4  Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1.4.1        Menyebutkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia
1.4.2        Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia
1.4.3        Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa di Indonesia
1.4.4        Menyebutkan keragaman budaya yang ada di Indonesia
1.4.5        Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal kebudayaan tersebut
1.4.6        Menunjukkan sikap menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia
1.4.7        Menunjukkan bukti keragaman budaya yang terdapat didaerah
1.5  Mengenal jenis – jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
1.5.1        Mengidentifikasi jenis - jenis usaha perekonomian masyarakat
1.5.2        Menjelaskan pengertian kegiatan produksi
1.5.3        Menyebutkan contoh kegiatan produksi
1.5.4        Menjelaskan pengertian kegiatan distribusi
1.5.5        Menyebutkan contoh kegiatan distribusi
1.5.6        Menjelaskan pengertian kegiatan konsumsi
1.5.7        Menyebutkan contoh kegiatan konsumsi
1.5.8        Mengamati kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar

Kelas / Semester : V/2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahan-kan kemerdekaan Indonesia














































1.1  Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

1.1.1        Menjelaskan sebab jatuhnya Nusantara ke kuasaan penjajah
1.1.2        Menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan mengusir penjajah Belanda
1.1.3        Menguraikan perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah Belanda
1.1.4        Menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan mengusir penjajah Jepang
1.1.5        Menguraikan perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah Jepang
1.1.6        Menyebutkan kedudukan Jepang di Indonesia
1.1.7        Menjelaskan kedudukan Jepang di Indonesia

1.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

1.2.1        Menyebutkan tokoh – tokoh pergerakan nasional
1.2.2        Menguraikan riwayat tokoh – tokoh pergerakan nasional
1.2.3        Menjelaskan perjuangan tokoh – tokoh pejuang daerah
1.2.4        Menyebutkan tokoh – tokoh dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
1.2.5        Menjelaskan peran Sumpah Pemuda dalam mempersatukan Indonesia
1.2.6        Menunjukkan cara menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia


1.3  Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

1.3.1      Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka persiapan kemerdekaaan
1.3.2      Mengidentifikas tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
1.4  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.1    Menyebutkan tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.2    Menceritakan perjuangan yang dilakukan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
1.4.3    Menyebutkan tokoh – tokoh yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan di daerahnya masing – masing
1.4.4    Menguraikan peristiwa Margarana di Bali




Kelas / Semester : VI / 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan social Negara – Negara di Asia Tenggara, serta Benua - Benua
1.1  Mendeskripsikan perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia

1.1.1       Menjelaskan perubahan wilayah provinsi di Indonesia
1.1.2       Menjelaskan perubahan wilayah laut teritorial Indonesia
1.1.3       Menyebutkan perkembangan wilayah Indonesia
1.1.4       Menunjukkan perkembangan wilayah Indonesia
1.2  Membandingkan kenampakan alam dan keadaan soaial Negara – Negara tetangga

1.2.1        Membedakan kenampakan alam Indonesia dengan Negara – Negara tetangga
1.2.2        Membedakan keadaan sosial Indonesia dengan Negara – Negara tetangga
1.2.3        Menunjukkan sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia
1.2.4        Menyebutkan dampak positif dari gejala alam
1.2.5        Menyebutkan damapak negatif dari gejala alam
1.2.6        Menyebutkan dampak positif dari gejala sosial
1.2.7        Menyebutkan dampak negatif dari gejala sosial
1.3  Mengidentifikasi Benua - Benua
1.3.1        Menyebutkan nama- nama Benua yang ada di dunia
1.3.2        Menunjukkan pada peta letak Benua – Benua
1.3.3        Menyebutkan nama – nama Samudra yang ada di dunia
1.3.4        Menunjukkan pada peta letak Samudra – Samudra
1.3.5        Mengidentifikasi kenampakan alam di masing – masing Benua
1.3.6        Mengidentifikasi kenampakan buatan di masing – masing Benua
1.3.7        Menjelaskan perkembangan Negara – Negara terkenal di masing – maisng Benua
1.3.8        Menggambar peta Benua – Benua

Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya




















1.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa ) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara tetangga

1.1.1        Menyebutkan nama – nama Negara tetangga Indonesia
1.1.2        Menunjukkan pada peta letak Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.3        Menjelaskan pengertian gejala alam
1.1.4        Menyebutkan gejala – gejala alam yang ada di Indonesia
1.1.5        Menyebutkan gejala – gejala alam yang ada di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.1.6        Membedakan ciri – ciri gejala alam Indonesi a dengan Negara – Negara tetangga
1.1.7        Menyebutkan contoh sikap waspada terhadap gejala alam Indonesia
1.2  Mengenal cara – cara menghadapi bencana alam
1.2.1        Menyebutkan bencana alam yang terjadi di Indonesia
1.2.2        Menyebutkan bencana alam yang terjadi di Negara – Negara tetangga Indonesia
1.2.3        Menjelaskan faktor – faktor penyebab terjadinya bencana alam
1.2.4        Menjelaskan akibat dari bencana alam
1.2.5        Menjelaskan cara menghadapi bencana alam
2.      Memahami peranan bangsa Indonesia di Era Global








2.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia

2.1.1        Menjelaskan pengertian globalisasi
2.1.2        Mengidentifikasi bukti – bukti terjadinya globalisasi di lingkungan masyarakat setempat
2.1.3        Menjelaskan dampak positif dari globalisasi
2.1.4        Menjelaskan dampak negatif dari globalisasi
2.1.5        Menjelaskan peranan Indonesia di Era Global

2.2  Mengenal manfaat ekspor impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa
2.2.1        Menjelaskan pengertian ekspor
2.2.2        Menjelaskan pengertian impor
2.2.3        Menyebutkan jenis barang yang di ekspor  Indonesia ke luar negari
2.2.4        Menyebutkan jenis barang yang di impor Indonesia dari luar negeri
2.2.5        Menyebutkan manfaat kegiatan ekspor impor bagi Indonesia
2.2.6        Menyebutkan dampak positif dari kegiatan ekspor
2.2.7        Menyebutkan dampak negatif dari kegiatan ekspor
2.2.8        Menyebutkan dampak positif dari kegiatan impor
2.2.9        Menyebutkan dampak negatif dari kegiatan impor

2.3     Merancang Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar Berupa Tes dan Non Tes
2.3.1 Pengertian Penilaian
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Yang akan dibahas saat ini adalah pengertian penilaian. Dalam Suharsimi Arikunto (2008: 3) menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif. Dari pengertian menilai itu dapat disimpulkan penilaian adalah proses pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. 

2.3.2 Jenis – jenis Penilaian
Ditinjau dari segi kegunannya penilaian dibedakan menjadi 3 macam dalam Suharsimi Arikunto (2008: 33-41) yaitu:
1.      Penilaian diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
2.      Penilaian formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Penilaian formatif diberikan pada akhir setiap program.
1)      Manfaat bagi siswa
a)    Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyuluruh.
b)   Merupakan penguatan bagi siswa.
c)    Usaha perbaikan
d)   Sebagai diagnosis
2)      Manfaat bagi guru
a)    Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
b)   Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
c)    Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
3.      Penilaian sumatif  
Penilaian sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah penilaian sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.
Manfaat tes sumatif ada tiga yang penting adalah:
1)      Untuk menentukan nilai
2)      Untuk menentukan anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya.
3)      Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah, pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain.

2.3.3 Standar Penilaian
Standar penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu standar penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN).
1.      Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang menggunakan criteria tertentu yang sudah ditetapkan sebagai acuan dalam mengukur keberhasilan belajar siswa.
Tingkah laku yang harus dicapai itu tergambarkan dalam kompetensi dasar sebagai penjabaran dari standar kompetensi. Oleh karena rumusan tingkah laku pada kompetensi dasar masih bersifat umum, maka tingkah laku tersebut dijabarkan pada sejumlah indicator hasil belajar. Dengan demikian item tes disusun setelah indicator itu ditetapkan. Bisa terjadi satu indicator diukur oleh lebih dari satu item tes.
Menurut Dick dan Carey (dalam Wina Sanjaya.2009:236) menjelaskan bahwa PAP dapat digunakan bila guru menggunakan tes sebagai :
a.       Tes prasyarat (entry – behavior test)
Tes prasyarat digunakan manakala guru ingin mengukur kemampuan yang dimiliki siswa sebagai syarat untuk memiliki kemampuan lain. Misalnya siswa akan dapat menghitung perkalian 2 x 2 bila ia telah memahami lambang bilangan 2 dan lambang perkalian. Tes tentang lambang bilangan  dan lambang perkalian merupakan tes prasyarat.
b.      Tes awal (pre test)
Tes awal adalah tes yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal – hal yang akan dipelajari.
c.       Tes akhir (post test)
Tes akhir adalah tes yang digunakan untuk mengukur kompetensi yang dikuasai siswa seperti yang dirumuskan dalam indicator hasil belajar.
d.      Tes pengukuran kemajuan (progress test )
Tes ini diberikan secara incidental selama siswa sedang dalam proses mempelajari satu unit pelajaran.

2.     Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian Acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam kelompok itu. Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip belajar kompetitif. Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku pencapaian diadministrasi dan penampilan baku normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan variannya .
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
a.        Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
b.        Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
c.        Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
d.       Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
e.        Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.

3. Persamaan dan Perbedaan PAP dengan PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
a.          Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
b.          Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
c.          Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
d.         Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
e.          Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
f.           Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
g.          Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut:
a.           Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
b.           Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
c.           Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
d.          Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.


2.3.4    Penilaian Hasil Belajar
A.    Ranah Penilaian Hasil Belajar
1. Ranah Kognitif
a.    Pengetahuan (knowledge)
Dalam taksonomi Bloom pengetahuan adalah tingkat kognitif yang paling rendah. Namun demikian tingkat kognitif ini mutlak dikuasai untuk menuju tingkat berikutnya yaitu pemahaman. Pengetahuan tercakup didalamnya proses mengenal dan mengungkap kembali. Pada umumnya mengenal dan mengungkap kembali dikategorikan menjadi satu jenis yakni ingatan.
b.   Pemahaman (comprehension)
Tingkat yang selanjutnya adalah pemahaman. Pada tingkat ini siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Untuk dapat memahami dengan baik siswa harus dapat mengubung-hubungkan pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya dengan konsep baru yang didapatkannya.
c.    Penerapan (application)
Pada tahap ini siswa diminta untuk memilih suatu abstraksi tertentu secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya secara benar. Abstraksi itu bisa saja berupa konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, atau cara. 
d.   Analisis (Anlysis)
Analisis merupakan tingkat yang kompleks karena memanfaatkan tiga tingkatan sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Pada tingkat ini siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar. 
e.    Sintesis (Sythesis)
Sintesis adalah penggabungan bagian-bagian yang spesifik untuk mengembangkan struktur baru. Pada tingkat ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.
f.    Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini menyangkut masalah benar/salah yang didasarkan atas dalil, hukum, prinsip pengetahuan. Pada tingkat ini siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menilai suatu kasus. Tingkatan ini adalah tingkat berpikir yang paling tinggi dan kompleks.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima dan menginternalisasikan sesuatu yang dikomunikasikan kepadanya, sehingga menjadi bagian yang menyatu dengan dirinya. Perilaku afektif mencakup 5 tahapan perilaku, yakni:
a.     Penerimaan
Pada tahap yang dasar ini, mulanya siswa menyadari akan sesuatu fenomena yang menjadi stimulus baginya. Ia menerima dan memperhatikan stimulus tersebut. 


b.    Respon
Pada tahap ini secara intervalsiswa melibatkan diri dan berpartisipasi aktif terhadap sesuatu yang menjadi stimulus baginya.
c.     Penghargaan
Pada tahap ini siswa sudah memberikan nilai tertentu kepada sesuatu yang diterimanya. Ia tidak hanya menerima atau menyetujui, tetapi sudah memberikan penghargaan dan makna tertentu serta menjalin keterikatan.
d.    Pengorganisasian
Setelah siswa memberikan penghargaan dan makna tertentu terhadap sesuatu yang ia terima, kemudian ia mengorganisasikan hal tersebut kedalam sistem dan struktur nilai yang sudah ia miliki. Jadi, pada tahap ini siswa mengkonseptualisasikan suatu nilai dan mengorganisasikannya ke dalam sistem nilai yang sudah ada.  
e.     Karakterisasi
Pada tahap siswa mengintegrasikan dan menetapkan sesuatu nilai menjadi bagian terpadu dari dirinya.
3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Garis besar taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow adalah sebagai berikut:
a.    Gerak refleks adalah respon gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
b.   Gerakan-gerakan yang menuntut kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.
c.    Kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.
d.   Kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
e.    Kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah, postur, dan sebagainya.


B.     Alat Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar  berdasarkan alatnya dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.    Tes  
a.      Pengertian Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 33) tes adalah suatu alat pengumpul informasi tetapi bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
b.     Jenis-jenis tes hasil belajar
Wina Sanjaya (2009: 355-357) menyatakan bahwa jenis-jenis tes dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:    
1)      Tes berdasarkan jumlah peserta
a)   Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa secara bersama – sama.
b)   Tes individu adalah tes yang dilakukan kepada siswa secara perorangan.
2)    Tes standar dan tes buatan guru
a)   Tes standar adalah tes yang yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa yang akan datang. Tes ini biasanya digunakan sebagai kepentingan seleksi sehingga harus memiliki derajat validitas dan reliabilitas melalui serangkaian uji coba, serta memiliki tingkat kesulitan dan daya pembeda.
b)   Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh guru untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh guru yang bersangkutan. Tes ini biasanya tidak perlu memerhatikan tingkat validitas dan reliabilitas karena tes ini hanya mencakup materi terbatas.



Perbedaan antara tes standar dengan tes buatan guru
Tes standar
Tes buatan guru
1.      didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah – sekolah
1.      didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri
2.      mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topic
2.      hanya mencakup pengetahuan dan keterampilan yang sempit
3.      disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes
3.      disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain atau tenaga ahli
4.      menggunakan butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi, sebelum menjadi sebuah tes
4.      jarang menggunakan butir – butir tes yang sudah diujicoba, dianalisis, direvisi
5.      mempunyai reliabilitas yang tinggi
5.      mempunyai reliabilitas yang sedang atau tinggi
6.      dimungkinkan untuk menggunakan norma umum
6.      norma kelompok terbatas kelas tertentu

3)  Tes berdasarkan pelaksanaannya
a) Tes tulisan adalah tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis. Tes tulisan ada dua jenis yaitu:
(1)       Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta menjawab pertanyaan secara terbuka seperti menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 163-164) kebaikan dan keburukan dari tes esai adalah sebagai berikut:
(a) Kebaikan tes esai.
Kebaikan – kebaikan tes esai adalah sebagai berikut:
1.     Mudah disiapkan dan disusun
2.     Tidak memberi banyak kesempatan untukl berspekulasi atau untung – untungan
3.     Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatserta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
4.     Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri
5.     Dapat diketahui sejumlah mana siswa mendalami sesuatu masalah yang dites
(b) Keburukan tes esai
1.    Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar diketahui segi – segi mana pengetahuan yang telahg dikuasai
2.    Kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya terbatas
3.    Cara memeriksanya banyak dipengaruhi unsure subjektif
4.    Pemeriksaannya lebih sulit karena membutuhkan banyak pertimbangan
5.    Waktu koreksinya lama dan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain
(c) Petunjuk penyusunan
1.   Hendaknya soal – soal tes dapat meliputi ide – ide pokok dari bahan yang akan diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif
2.   Hendaknya soal todak mengambil kalimat – kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan
3.   Pada waktu menyusun, soal – soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaian
4.   Hendaknya diusahakan agar pertanyaan bervariasi antara “Jelaskan” , “Mengapa”, “Bagaimana”, “Seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan
5.   Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami
6.   Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh penyusun
(d). Contoh tes esai
1. Apakah yang dimaksud dengan Globalisasa?
2. Bagaimana sikapmu terhadap arus Globalisasi ?

(2)  Tes objektif
Adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 164-165) kebaikan dan kelemahan dari tes objektif adalah sebagai berikut:
(a)    Kebaikan tes objektif
1.    Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan
2.    Penilaian lebih objektif
3.    Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya
4.    Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain
(b)   Keburukan tes objektif
1.     Persiapan untuk penyusunan tes lebih sulit karena soalnya banyak
2.     Soal – soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
3.     Banyak kesempatan untuk main untung – untungan
4.     Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka
(c)    Macam – macam tes objektif
1.   Tes benar – salah (true – false)
Soal–soalnya berupa pernyataan– pernyataan. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing–masing pernyataan dengan melingkari huruf  B jika pernyataan itu benar dan melingkari huiruf S jika pernyataan itu salah. Kebaikan dari tes ini adalah:
a.     Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaan – pertanyaan singkat
b.    Mudah menyusunnya
c.     Dapat digunakan berkali – kali
d.    Dapat dilihat secara cepat dan objektif
e.     Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti
Sedangkan keburukannya adalah:
a.     Sering membingungkan
b.    Mudah ditebak / diduga
c.     Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah
d.    Hanya dapat mengungkapkan daya ingatan dan pengenalan kembali
Berikut ini adalah petunjuk penyusunan tes benar-salah.
a.     Tulislah huruf B – S pada permulaan masing – masing item dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai
b.     Usahakan agar jmlah butir soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S
c.     Hindari item yang masih bisa diperdebatkan
d.    Hindari pertanyaan yang persis dengan buku
e.     Hindari kata–kata yang menunjukkan kecenderungan memberi saran



Cara mengolah skor :
Rumus :
                    S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar

(d)     Contoh soal
1.     B – S  Menjual barang atau jasa ke luar negeri disebut Ekspor
2.     B – S Manfaat utama dari kegiatan impor adalah memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat di negaranya


2.   Tes pilihan ganda (multiple choice)
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam tes pilihan ganda :
a.        Instruksi pengerjaannya harus jelas
b.      Dalam tes pilihan ganda hanya ada 1 jawaban yang benar
c.       Kalimat pokoknya hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangkaian manapun yang dapat dipilih
d.      Usahakan menghindari penggunaan bentuk negative dalam kalimat pokoknya
e.       Kalimat pokok dalam setiap butir soal, hendaknya tidak tergantung pada butir – butir soal lain
f.       Dilihat dari segi bahasa, butir – butir soal jangan terlalu sukar
Selain hal-hal di atas ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni:
a.      Menelaah kurikulum dan buku pelajaran
b.      Merumuskan tujuan dan indikator
c.      Membuat kisi-kisi atau blueprint alat penilaian
d.     Menulis soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat
Contoh :
a.       Kisi – kisi
No
Indikator
Aspek prilaku
Jumlah
1
Menjelaskan pengertian globalisasi
C 1 (ingatan )

1


Total

1

b.       Soal
1.      Proses mendunia dalam segala aspek kehidupan disebut …
a.     Globalisasi
b.     Teknologi
c.     Komunikasi
d.    Global

c.        Cara mengolah skor :
Rumus :
               S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar


3.           Menjodohkan (matching test)
Matching test adalah mencocokkan, memasangkan, menjodohkan satu seri pertanyaan dengan satu seri jawaban. Petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan dalam penyusunan tes menjodohkan adalah:
                                                                             (a)        Seri pertanyaan – pertanyaan dalam matching test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal. Sebab pertanyaan – pertanyaan yang banyak itu kan membingungkan siswa. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan 2 seri.
                                                                            (b)        Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah soalnya. Dengan demikian siswa dihadapkan kepada banyak pilihan yang semuanya mempunyai kemungkinan benarnya sehingga siswa terpaksa lebih mempergunakan pikirannya.
                                                                             (c)        Antara item – item yang bergabung dalam satu seri matching test harus merupakan pengertian – pengertian yang benar – benar homogen.
Cara mengolah skor :
Rumus :
              S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar





 Contoh soal :
1.  Sungai Irrawadi berada di Negara …              a. Indonesia  
2.  Sungai Chaopraya berada di Negara …           b. Malaysia
3.  Sungai Begawan solo berada di Negara …     c. Filipina
d. Myanmar
e. Thailand

4.   Tes isian (completion test)
Completion test adalah test yang kalimat – kalimatnya tidak lengkap atau ada yang hilang dan siswa bagian yang hilang tersebut dengan jawabannya. Petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan dalam penyususnan tes isian adalah:
                                                                             (a)        Tidak dapat merencanakan lebih dari satu jawaban yang kelihatan logis
                                                                            (b)        Jangan mengutip kalimat / pernyataan yang tertera di buku
                                                                             (c)        Diusahakan semua tempat kosong sama panjang
                                                                            (d)        Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong
                                                                             (e)        Jangan memulai dengan tempat kosong

Cara mengolah skor :
Rumus :
              S = R
Yang dihitung hanya yang betul (untuk soal yang tidak dikerjakan atau salah dinilai 0)
Ket :
S : skor yang diperoleh
R : jawaban yang benar

Contoh soal :
1.      Negara anggota ASEAN yang keadaan Geografisnya sama dengan Indonesia adalah …
2.      Masalah kependudukan di Negara – Negara Asia Tenggara berupa…

a.       Tes lisan
Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa verbal penilai dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang konsep. Keunggulan lain dari tes lisan adalah memungkinkan untuk melakukan pengecekan dan tidak ada kesempatan untuk menyontek. Sedangkan tes perbuatan (perfomence) adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang mengenai sesuatu.


2.      Non Tes
1)     Pengertian
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi.
2)      Jenis – jenis non tes
a.       Observasi
      Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada suatu situasi tertentu.  Observasi ada 2 jenis yaitu :
(1)      Observasi partisifasif adalah observasi yang dilakukan dengan menempatkan observer sebagai bagian dari kegiatan observasi yang dilakukan.
(2)      Observasi nonpartisifasif adalah observasi yang dilakukan dengan ara observer murni artinya observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai bagian dari kegiatan observasi, tetapi berperan hanya sebagai pengamat saja.
Untuk kepentingan observasi diperlukan pedoman observasi seperti ;
1.         Ceklist
Ceklist atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Ceklist ada dua bentuk yaitu :
a)      Ceklist individu digunakan untuk mencatat ada atau tidak aspek yang akan dievaluasi pada seseorang
Contoh ceklist individu
CEKLIST INDIVIDU
Nama Observant      :
No Stb.                     :
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Observer                   :
Topik Observasi       :
No
Aspek yang diobservasi
Hasil observasi
1


2


3


4


5



 






















b)      Ceklist Kelompok digunakan untuk mencatat kegiatan individu dalam suatu kelompok.
Contoh ceklist kelompok
CEKLIST KELOMPOK
Jenis Kegiatan          : Diskusi kelompok
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Nama Observer        :
No
Aspek yang dinilai
Nama peserta
Budi
Oni
Susi
Oka































 











1.            

2.           Catatan anekdot
Catatan anekdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian – kejadian yang sifatnya luar biasa, sehingga dianggap penting. Dalam penelitian seperti studi kasus catatan anekdot ini sanagt diperlukan untuk megumpulkan data – data yang dianggap penting dari kasus yang diteliti. Agar data yang diperlukan itu utuh sebaiknya penelii mencatat peristiwa itu ketika kejadian berlangsung.
3.           Skala penilaian
Skala penilaian pada dasarnya hamper sama dengan daftar cek, hanya saja aspek yang diteliti / diobservasi dijabarkan dalam bentuk skala atau criteria – criteria tertentu.




          Contoh skala penilaian
SKALA PENILAIAN
Nama Observant      :
No Stb                      :
Tempat Observasi    :
Waktu Observasi      :
Observer                   :
Topik Observasi       :
No
Aspek yang diobservasi
Alternatif
1
2
3
4
5
1






2






3






4







Ket :
1.      Sangat tidak suka
2.      Tidak suka
3.      Biasa
4.      Suka
5.      Sangat suka
 


















b.      Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai.
Dilihat dari sifatnya wawancara terdiri dari :
(1)         Wawancara langsung adalah pewawancara melakukan komunikasi langsung dengan subjek yang ingin dievaluasi
(2)         Wawancara tidak langsung adalah pewawancara mengumpulkan data subjek melalui perantara
Dilihat dari cara pelaksanaannya wawancara dapat dibedakan menjadi:
(1)    Wawancara insidental adalah wawancara yang dilakukan   sewaktu – waktu bila dianggap perlu
(2)    Wawancara berencana adalah wawancara yang dilaksanakan secara terencana, direncanakan waktu, tempat, materi wawancarannya.
Selain itu juga wawancara dapat dibedakan menjadi  2 lagi yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Wawancara bebas adalah wawancara yang respondennya mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan – patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi. Sedangkan wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.

c.        Kuesioner
Kuesioner sering juga disebut angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang lain yang akan diukur. Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya, dan lain – lain.
Kuesioner ditinjau dari segi yang menjawab :
(1)          Kuesioner langsung
Jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
(2)         Kuesioner tidak langsung
Kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang ynag dimintai keterangannya.
Kuesioner ditinjau dari segi cara menjawab :
(1)         Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilihnya.
(2)         Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.

3)      Penilaian Proses
1.       Penilaian Fortofolio
a.       Pengertian Penilaian Fortofolio
b.      Menentukan kriteria dan format penilaian
Kriteria penilaian disusun sebagai standar peyokan untuk guru dalam menetukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek yang akan dinilai. Adapaun aspek-aspek yang dinilai tersebut sangat tergantungpada jenis kompentisi yang diharapkan. Selanjutnya, kriteria itu disusun dalam sebuah format penilaian yang jelas. Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses  penyelesaian, dan lain sebagainya. Sedangkan, kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan dengan isi yang menggambarkan kompetensi.
Contoh Format Penilaian Portofolio Proses Belajar Siswa
Aspek yang dinilai:
Motivasi Belajar
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Keantusiasan dalam belajar



Ö

2. Partisipasi dalam kegiatan diskusi



Ö

3. Keseriusan dalam penyelesaian tugas



Ö

4. Ketekunan dalam belajar



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Dalam proses pembelajaran IPS Nyoman Sulewati menunjukkan  motivasi belajar yang tinggi.
Pertahankan motivasi belajarnya!


Contoh Format Penilaian Portofolio Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar:
Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Menjelaskan poengertian Bhineka
    Tunggal Ika



Ö

2. Menjelaskan tentang keragaman 
    suku bangsa


Ö


3. Mengidentifikasi keragaman suku 
    bangsa yang ada di Indonesia



Ö

4. Menyebutkan suku bangsa di daerah     
    tempat tinggalnya



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Kemampuan  Nyoman Sulewati dalam menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat.
Pertahankan!







Contoh Format Penilaian Portofolio Hasil Karya Siswa
Kompetensi Dasar:
Membaca peta lingkunagan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
Nama              : Nyoman Sulewati
Tanggal           : 18 Mei 2011
Mata Pelajaran: IPS
Indikator
Kriteria
1
2
3
4
5
1. Menentukan skala pembuatan peta
    yang akan digunakan



Ö

2. Menggambar peta provinsi Bali


Ö


3. Menuliskan simbol-simbol pada peta
    yang telah dibuat



Ö

Komentar Orangtua:
Komentar Guru:
Nyoman Sulewati berhasil menggambar peta pulau Bali dan menuliskan simbol-simbol pada peta yang telah dibuat.
Tingkatkan terus!

c.       Pengamatan dan Penentuan Bahan Portofolio
     Tidak semua bahan dokumen dimasukkan sebagai bahan portofolio. Portofolio biasanya hanya memuat dokumen yang dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan perubahan yang terjadi.
     Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan bahan portofolio sebagai berikut.
1)      Dokumen yang ditetapkan sebagai bahan portofolio adalah mewakili gambaran kemampuan siswa yang sesungguhnya.
2)      Dokumen dipilih karena dapat menggambarkan perkembangan perubahan dan kemmapuan siswa dari awal sampai akhir.
3)      Dokumen dipilih karena keterkesanan siswa akan karya yang dihasilkan. Oleh karena itu, siswa perlu  dimintai komentar serta alasan – alasan mengapa ia menentukan dokumen tersebut yang dimasukkan.
4)      Dokumen dipilih karena pertimbangan kesesuaiannya dengan kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan kurikulum.
5)      Dokumen dipilih karena dilihat dari segi kepraktisan dan segi artistik portofolio.

d.      Menyusun Dokumen Portofolio
            Setelah menyusun bahan portofolio, selanjutnya membuat folder atau format yang dilengkapi dengan :
1)      Identitas siswa.
2)      Mata pelajaran.
3)      Daftar isi dokumen.
4)      Isi dokumen beserta komentar – komentar baik guru maupun orang tua.

2. Penilaian Proyek
Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.
Contoh Penilaian Proyek
Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Sosial      
 Jenjang                  : SD
Kelas / Semester     : IV/1I            
Contoh Kompetensi Dasar :  Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain didaerahnya
Indikator :
- Menjelaskan pengertian pasar
- Mengidentifikasi jenis pasar dan barang yang diperjual belikan
- Memperagakan proses transaksi di pasar
- Menggambar daerah pasar terdekat
Contoh proyek/tugas :
Siswa ditugaskan untuk  mengamati pasar terdekat yang ada di daerahnya dan mengamati berbagai kegiatan yang ada di pasar itu.
1.       Pencatatan Kegiatan oleh Siswa
Nama Kelompok: Mawar Merah
Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V
ASPEK
KRITERIA
MUDAH
SEDANG
SUKAR
1.       Menyusun daftar pertanyaan utuk wawancara
2.       Menyusun laporan
3.       pengamatan




Nama Kelompok: Mawar Merah

Nama anggota: 1. Surya Saputra
2. Angga Wijaya
3. Wiwin Satyawati
Kelas: V

1.      Bagaimana kerja sama antaranggota kelompok mawar merah? (sangat baik – baik – tidak baik)
2.      Bagaimana tingkat hasil kerja kelompok? (sangat baik – baik – tidak baik)
3.      Bagian mana dari kerja kelompok mawar merah yang terbaik? ……………………………………………………………………………………
4.      Bagaimana agar hasil kerja kelompok mawar merah dapat ditingkatkan? …………………………………………………………………………………….
5.    Jika ditempatkan dalam skala (1 – 10), kelompok mawar merah ada di posisi berapa? ……………………………………………………………………………………..


2.      Pencatatan Kegiatan Oleh guru
Nama Kelompok
Aspek
Kriteria
Baik
Sedang
Kurang
1……………..
a.       kerja sama
b.      tingkat  hasil kerja
c.        sikap positif terhadap tugas



2………………
a.       kerja sama
b.      tingkat  hasil kerja
c.       sikap positif terhadap tugas



Dst.








Format Penyekoran Tugas Proyek
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3
2
1
Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara
Jika penyusunan daftar pertanyaan  sesuai tahapan- tahapan
Jika penyusunan daftar pertanyaan tidak sesuai dengan tahapan-tahapan
Jika tidak penyusunan daftar pertanyaan-pertanyaan
Menyusun laporan
Jika menyusun laporan sesuai dengan format yang diberikan
Jika menyusun laporan tidak sesuai dengan format yang diberikan
Jika tidak menyusun laporan






BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
                        Cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian adalah pertama mengidentifikasi kata – kata untuk indicator kompetensi, dan kedua mengembangkan kalimat indikator.
                        Penilaian hasil belajar
a.       Penilaian hasil belajar berupa tes
1) tes berdasarkan jumlah peserta
a) tes kelompok
b) tes individu
2) tes standar dan tes buatan guru
a) tes standar
b) tes buatan guru
3) tes berdasarkan pelaksanannya
a) tes tulisan
(1) tes esai
(2) tes objektif
b) tes lisan
b.      Penilaian hasil belajar berupa non tes
1) Observasi
2) Wawancara
3) Kuesioner
                        Penilaian proses
a.    Penilaian portofolio
b.   Penilaian proyek

3.2 Saran
1. Guru maupun calon guru harus memahami cara menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian.
2. Guru maupun calon guru harus memahami bentuk-bentuk penilaian hasil belajar serta merancang penilaian dengan baik.
3. Guru maupun calon guru harus memahami bentuk-bentuk penilaian proses serta merancang penilaian dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar